REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Bisnis pembiayaan mikro PT Permodalan Nasional Madani (PNM) tumbuh atraktif di Indonesia Timur. Total penyaluran pembiayaan PNM di Manado, Gorontalo dan Ternate mencapai Rp 94,95 miliar.
Penyaluran pembiayaan ini diberikan kepada sekitar 2.107 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Berdasarkan karakteristik usaha, sektor perdagangan mendominasi penyerapan modal, yaitu sebesar 91,4 persen.
Direktur Utama PNM Parman Nataatmadja mengatakan, kinerja positif perseroan di timur Indonesia ini selaras dengan perekonomian regional. Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara, pertumbuhan ekonomi provinsi tersebut per kuartal III mencapai 7,46 persen.
"Pertumbuhan ekonomi yang tinggi di Sulawesi Utara memberi dampak positif terhadap bisnis PNM," kata Parman pada pembukaan kantor cabang Manado, Ahad (8/12).
PNM Manado merupakan koordinator bisnis pembiayaan mikro di wilayah Gorontalo, Manado, Ternate, dan Maluku Utara. Sejak terbentuk pada awal 2012, kontribusi kantor Manado terhadap perseroan terus meningkat.
Pimpinan PNM Manado Yusril Ardiansyah mengatakan, kantor layanan mikro PNM yang beroperasi awalnya hanya lima unit. Namun kini berkembang menjadi 16 kantor.
"Pertumbuhan nasabah di Manado dan Gorontalo dalam setahun terakhir lebih dari 60 persen. Sampai November 2013, jumlah nasabah yang telah dilayani mencapai 2.107 UMKM," katanya.
Meskipun gencar menyalurkan pembiayaan, tetapi manajemen risiko dan prinsip kehati-hatian tetap menjadi perhatian PNM Manado. Hal itu terbukti dari tingkat kredit bermasalah atau (NPL) yang terjaga di level 2,7 persen, jauh di bawah batas psikologis yang dipersyaratkan Bank Indonesia, yaitu 5 persen.
Tak hanya pembiayaan, PNM Manado juga bekerjasama dengan Divisi Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) yang aktif memberikan pembinaan dan pendampingan bagi nasabah. "Sehingga, loyalitas nasabah terhadap PNM terjaga," ujar Yusril.