Jumat 06 Dec 2013 17:21 WIB

Pelemahan Rupiah, BI Minta Jangan Panik

Rep: Satya Festiani/ Red: A.Syalaby Ichsan
Mata uang Rupiah.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Mata uang Rupiah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengungkapkan, pelemahan nilai rupiah yang mencapai level Rp 12.000 bersifat sementara karena adanya persiapan menuju 2014. 

"Kita harus menghadapinya dengan tetap waspada tapi tidak perlu kita menjadi panik," ujar dia. BI akan melakukan intervensi jika diperlukan. "BI selama 3 bulan ini selalu hadir juga untuk menjaga likuiditas apabila diperlukan namun memang dalam transaksi hariannya ada sedikit penurunan," ujar dia, Jumat (6/12).

Jumlah cadangan devisa Indonesia pada akhir November 2013 tercatat sebesar 97 miliar dolar AS, stabil dari posisi yang tercatat pada akhir Oktober 2013. Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan 5,5 bulan impor atau setara dengan 5,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah.

BI menilai jumlah cadangan devisa tersebut cukup aman untuk mendukung ketahanan sektor eksternal dan berada di atas standar kecukupan internasional. 

Stabilnya jumlah cadangan devisa tersebut tidak terlepas dari respons BI untuk menjaga stabilitas nilai rupiah sesuai dengan kondisi fundamentalnya.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement