Jumat 06 Dec 2013 10:35 WIB

Rupiah Kembali Menguat Terhadap Dolar AS

Mata uang Rupiah.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Mata uang Rupiah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah pada Jumat (6/12) pagi menguat menyusul kemungkinan adanya intervensi dari Bank Indonesia (BI). Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta bergerak menguat 57 poin menjadi Rp 11.905 dibanding posisi Kamis (5/12) kemarin Rp 11.962 per dolar AS.

Analis pasar uang Bank Himpunan Saudara, Ruly Nova mengatakan rupiah melanjutkan penguatan setelah BI kemungkinan melakukan intervensi di pasar uang domestik. "Kemungkinan BI melakukan intervensi agar nilai tukar domestik tidak tertekan terlalu dalam di tengah sentimen eksternal yang tidak pasti terutama dari bank sentral AS atau the Fed," kata dia di Jakarta, Jumat (6/12).

Menurut Rully, intervensi akan terus dilakukan agar volatilitas rupiah terhadap dolar AS tidak terlalu tinggi yang membuat pelaku pasar semakin khawatir. "Menjelang Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia dan pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Amerika Serikat pada pekan depan rupiah akan cenderung bergerak mudah berubah namun kemungkinan BI akan menjaga agar tetap stabil," kata dia.

Analis Monex Investindo Futures, Zulfirman Basir menambahkan dari sisi fundamental, rupiah masih khawatir dengan potensi pengurangan stimulus Federal Reserve dalam waktu dekat paska publikasi data produk domestik (PDB) dan klaim pengangguran AS yang membaik. "Walaupun data ekonomi Indonesia di awal pekan menunjukan perbaikan terlihat dari neraca perdagangan Indonesia yang surplus, namun investor masih mewaspadai sentimen eksternal terkait potensi tapering off the Fed," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement