Jumat 06 Dec 2013 10:23 WIB

PTPN VIII Ekspor Perdana Pisang ke Singapura

Pisang (ilustrasi)
Pisang (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- PT Perkebunan Nusantara VIII (PTPN VIII) melakukan ekspor perdana buah pisang jenis Mas Kirana seberat 7,26 ton untuk tujuan Singapura. Pelepasan ekspor secara simbolis dilakukan Menteri BUMN Dahlan Iskan, Jumat (6/12), di Kebun Jalupang, Subang, Jawa Barat.

Dirut PTPN VIII Dadi Sunardi mengatakan, nilai ekspor perdana pisang Mas Kirana ini mencapai 5.445 dolar Singapura. "Ekspor perdana ini membuktikan bahwa manajemen PTPN VIII, serius menggarap bisnis di luar komoditi utama lainnya seperti teh, karet, dan sawit," kata Dadi.

Ia menjelaskan, sejak dirintis pada tahun 2012 lalu, luas areal tanaman buah-buahan milik PTPN VIII kini mencapai 4.017 hektare (ha) terdiri atas buah pisang, pepaya, manggis, durian, alpukat, dan buah lainnya. Dari luasan lahan tersebut, jenis buah pisang memiliki areal paling luas yakni mencapai 1.342 ha.

Hingga Oktober 2013 tanaman buah pisang sudah menghasilkan 93.279 kg dan buah pepaya 3.742 kg yang dijual ke beberapa distributor seperti PT Sewu Segar Nusantara, PT Laris Manis Utama, PT Mandiri Sukses Pratama, PT Mulia Raya, PT Indored, PT Agromali, Koperasi Tani Kuno dengan wilayah pemasaran di seluruh Indonesia. Dari kedua jenis buah tersebut (pisang dan pepaya), sampai akhir Desember 2013 diperkirakan laba PTPN VIII diperkirakan mencapai Rp 1,040 miliar.

Dadi menambahkan, pengembangan komoditas buah-buahan PTPN VIII selain meningkatkan pendapatan perusahaan melalui optimalisasi lahan, juga menangkap peluang potensi pasar yang besar terhadap kebutuhan akan buah-buahan, baik pasar lokal maupun pasar luar negeri. Apalagi, saat ini pemerintah memberlakukan aturan pembatasan hortikultura untuk sejumlah komoditas buah-buahan. Hal ini akan membuat pasar buah-buahan tropis, setidaknya pasar di dalam negeri akan semakin membesar.

Perusahaan perkebunan milik pemerintah ini juga menargetkan pada tahun 2016 bisa menjadi salah satu pemasok utama produk buah-buahan bernilai tinggi di Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta. Untuk mewujudkannya, PTPN VIII terus berupaya menambah luasan areal tanaman buah-buahan. "Kami menargetkan luas areal tanaman buah-buahan PTPN VIII bisa mencapai 18.214 hektar," ujarnya.

Sebagian penanaman buah-buahan akan dilakukan di sela-sela tanaman pokok (teh, karet, sawit), termasuk pada lahan-lahan cadangan, dan lahan yang akan dikonversikan dari tanaman teh yang kini sudah tidak mampu menghasilkan produktivitas tinggi akibat menurunnya daya dukung lahan dan ketidaksesuaian lahan untuk komoditas teh.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement