Kamis 05 Dec 2013 13:53 WIB

Merugi, Qantas PHK 1.000 Orang Pegawainya

Qantas
Foto: Reuters/Vivek Prakash
Qantas

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Harga saham perusahaan penerbangan Australia, Qantas, merosot lebih dari 15 persen setelah mereka mengumumkan akan memotong 1.000 tenaga kerjanya. Qantas juga memperingatkan akan adanya penurunan untung disebabkan oleh ketatnya persaingan dan menurunnya permintaan. Dalam sebuah pernyataan, maskapai ini menaksir kerugian hingga 300 juta dolar Australia (sekitar Rp 3,2 triliun) dalam periode Juli hingga Desember 2013.

Kepala Eksekutif Alan Joyce mengatakan Qantas sedang menghadapi tantangan yang sangat besar. Dia menyalahkan biaya bahan bakar yang tinggi, stabilnya mata uang dolar Australia, dan kompetisi yang ketat dari pesaing mereka - yang memiliki subsidi.

Menurut Joyce, situasi ini membutuhkan tindakan yang segera dan maskapai akan melakukan apa pun yang mereka butuhkan untuk mengamankan masa depan grup Qantas. Qantas juga mengatakan perkiraan pendapatan pada periode Januari hingga Juni 2014 tetap tidak menentu.

Pada Agustus, Qantas masih membukukan keuntungan sebesar 6 juta dolar Australia (sekitar Rp 64 miliar) untuk satu tahun yang berakhir 30 Juni. Raihan ini naik dari tahun sebelumnya yang merugi 244 juta dolar Australia (sekitar Rp 2,6 triliun).

Bulan lalu, Qantas mendukung perubahan aturan yang membatasi investasi asing. Aturan yang ada saat ini membatasi pemegang saham asing Qantas hanya 49 persen, padahal maskapai lain bisa melepas 65 persen sahamnya keluar.

sumber : BBC
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement