Selasa 03 Dec 2013 15:26 WIB

Rupiah Menguat karena Surplus Neraca Perdagangan

Rep: Esthi Maharani/ Red: Nidia Zuraya
Mata uang Rupiah.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Mata uang Rupiah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Keuangan, Chatib Basri menyambut baik surplus neraca perdagangan pada Oktober lalu. Sebab, hal tersebut membawa dampak pada penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat. “Penguatan terjadi karena ekspektasi bahwa neraca perdagangan itu bisa diperbaiki,” katanya, Selasa (3/12).

Ia mengatakan ketika BPS mengumumkan suplus neraca perdagangan sekitar 40 juta dolar AS, rupiah langsung bergerak dan menguat. Selama neraca perdagangan dan defisit neraca transaksi berjalan terus menunjukkan perbaikan, ia menyakini nilai tukar rupiah akan bergerak menguat.

“Ketika BPS mengumumkan suplus kita 40 juta dolar AS, kelihatan sekali bahwa nilai tukar langsung mengalami penguatan,” katanya.

Walaupun terbilang kecil, namun laporan BPS tentang surplus neraca perdagangan telah memberikan sinyal positif. Akibatnya, ekspektasi depresiasi nilai tukar rupiah tidak akan meningkat.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement