Selasa 03 Dec 2013 15:32 WIB

Industri Vaksin Norwegia Ingin Bermitra dengan Indonesia

Barisan botol vaksin campak produksi PT Bio Farma (Persero), di laboratorium produksi BUMN satu-satunya produser vaksin itu. Vaksin produksi PT Bio Farma telah
Foto: Biofarma
Barisan botol vaksin campak produksi PT Bio Farma (Persero), di laboratorium produksi BUMN satu-satunya produser vaksin itu. Vaksin produksi PT Bio Farma telah

REPUBLIKA.CO.ID, OSLO -- Industri vaksin perikanan Norwegia mengingankan adanya kerja sama dengan pelaku usaha perikanan di Indonesia guna membantu peningkatan daya tahan ikan terhadap berbagai macam penyakit.

Director Feed Products and Equipment Pharmaq Norwegia Jan Oppen Bernten mengatakan hal itu di Oslo, Selasa (3/12), ketika menerima kunjungan tim Dinas Perikanan Jawa Barat. Ia mengatakan bahwa pihaknya mempunyai laboratorium yang maju untuk menghasilkan vaksin yang bermutu tinggi. "Vaksin yang kami hasilkan sangat baik untuk daya tahan ikan," jelasnya.

Bernten menuturkan saat ini Norwegia telah menjalin kerja sama dengan Vietnam. Ia berharap Indonesia juga bisa melakukan kerja sama dengan pihaknya untuk mempelajari lebih jauh mengenai vaksin untuk ikan tersebut. "Kami mempersilakan jika Indonesia ingin belajar vaksin di sini dan bagaimana membuat vaksin dan menerapkannya pada ikan," katanya.

Sementara itu Kabid Budidaya Dinas Perikanan Jawa Barat Herry Gunawadi mengatakan vaksin yang ditawarkan Norwegia masih sangat mahal dan harga ikan belum mencukupi untuk menutup biaya vaksin. "Satu ekor ikan perlu biaya vaksin Rp 2.000, ini masih mahal dan sulit untuk diterapkan," katanya.

Selain itu cara penggunaan vaksin dengan menyuntik ikan satu per satu sangat merepotkan dan juga perlu pembelajaran terlebih dahulu. "Selama ini kami hanya menerapkan pemberian vaksin dengan cara oral melalui makanan, karena hargaya lebih murah dan pemakaiannya lebih praktis," jelasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement