Ahad 01 Dec 2013 13:19 WIB

Industri Syariah Diprediksi Tumbuh Dua Digit

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Djibril Muhammad
Bank Syariah
Bank Syariah

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Pertumbuhan industri asuransi syariah diprediksi mencapai dua digit. Aset industri syariah saat ini sebesar 1,4 miliar dolar AS, dimana 28,7 persennya berasal dari negara-negara Dewan Kerjasama Teluk (GCC).

Standard & Poor mengatakan pertumbuhan industri keuangan syariah tidak terpengaruh pemulihan kondisi pasar keuangan dunia.

"Pertumbuhan pasar keuangan syariah terus berlanjut," tulis Standard & Poor dalam laporannya berjudul "Keuangan Syariah 2014: Kami Harapkan Pertumbuhan Double Digit serta Mendorong Peraturan dan Standard' seperti dikutip Khaleej Times, Ahad (1/12).

Standard & Poor mengatakan di seluruh dunia, aset syariah diperkirakan cenderung mempertahankan pertumbuhan dua digit dalam dua sampai tiga tahun ke depan. Meski telah mengalami pertumbuhan menggiurkan dalam satu dekade terakhir, namun industri ini masih dalam tahap formatif.

"Tapi kami percaya itu hanya soal waktu saja sebelum nantinya dapat memperluas dan memperdalam dan meningkatkan likuiditas," kata Kepala Standard & Poor Kawasan Eropa Timur, Timur Tengah dan Afrika, Zeynep Holmes.

Ia mengatakan ada ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan industri keuangan syariah. Standard & Poor menunjukkan bahwa permintaan keuangan syariah sangat besar, namun pasokannya langka.

Jangkauannya juga masih terhambat dan terbatasnya pusat-pusat keuangan syariah oleh berbagai kerangka peraturan mereka.

"Dalam pandangan kami, perluasan dan peningkatan pusat-pusat yang ada serta peraturan yang lebih transparan akan membangun momentum pertumbuhan untuk masuk ke arus utama," ujar Holmes.

Ia percaya upaya regulasi untuk mengakomodasi keuangan syariah dan pembentukan badan industri nasional akan memantapkan laju pertumbuhan industri keuangan syariah di 2014.

Menariknya, pendatang baru di industri, seperti Oman, Turki, dan Nigeria telah melacak jejak pelopor pertumbuhan cepat seperti Malaysia. Tepat di belakang pendatang baru tersebut, Afrika juga bercita-cita memasuki garis depan pasar. 

"Pembangunan kerangka regulasi lokal serta pembentukan standard regional bisa meminimalkan hambatan yang mencegah industri mencapai potensi maksimal," ucapnya.

Berdasarkan data Ernst & Young, aset perbankan syariah akan tumbuh menjadi 1,8 triliun dolar AS di akhir 2013 dan 2 triliun dolar AS pada 2014. Penerbitan sukuk global mencapai sekitar 140 miliar dolar AS pada 2012.

Penerbitan sukuk global merosot 25 persen dari tahun lalu menjadi 77,4 miliar per 22 September 2013. Pasar asuransi syariah global menyentuh angka 12 miliar dolar AS pada 2011 dan diperkirakan mencapai 25 miliar dolar AS pada akhir 2015. Premi asuransi syariah di GCC diperkirakan akan mencapai 15,38 miliar pada akhir 2016.

Sekretariat Keuangan Syariah Inggris, TheCityUK telah meluncurkan laporan yang menunjukkan bahwa aset keuangan syariah di seluruh dunia mencatat pertumbuhan menjadi 1,46 triliun dolar AS pada 2012.

Temuan ini menunjukkan bahwa keuangan syariah mampu bertahan meskipun ada perlambatan ekonomi global dan tekanan pada perbankan konvensional di negara-negara Barat. Bahkan aset keuangan syariah global telah tumbuh dua kali lipat sejak awal krisis ekonomi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement