REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali mengingatkan kondisi ekonomi yang masih belum stabil. Ekonomi Indonesia, seperti negara lainnya masih rentan mengalami gejolak dan tekanan, bahkan krisis. Ia pun meminta agar kewaspadaan ditingkatkan.
"Saya ajak agar senantiasa waspada dan tetap mengelola secara pruden," katanya, Rabu (27/11). Dalam acara tersebut, SBY memberikan pandangan dan pengalaman mengelola ekonomi Indonesia selama sembilan tahun masa pemerintahannya.
Ia mengatakan makro ekonomi Indonesia mesti diatur secara pruden. Menurutnya, kerja keras untuk mengatur ekonomi seharusnya tidak hanya dilakukan saat gejola terjadi. Melainkan saat kondisi saat normal.
"Jangan baru ada gejolak ekonomi, kita baru bekerja lembur. Menghadapi ekonomi gejolak sekarang ini, mari kita siapkan rencana kalau ada apa-apa paling tidak bisa mengambil langkah untuk mengatasi masalah itu," katanya.