REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) berharap alokasi dana haji ke perbankan syariah tahun depan akan memberikan stimulus positif bagi pengembangan dan pertumbuhan perbankan syariah. Sebesar 30 persen dana haji diharapkan bisa masuk ke perbankan syariah Indonesia.
Direktur Direktorat Perbankan Syariah BI, Edy Setiadi, mengatakan, dana haji yang akan masuk ke perbankan syariah pada tahun depan harus bisa dimanfaatkan dengan baik oleh perbankan syariah. "Sekarang 70 persen (dana haji) di sukuk dan 30 persen di perbankan. Saya kira itu sudah merupakan hal yang luar biasa," ujar Edy, Senin, (25/11).
Edy berharap, alokasi dana haji sebesar 30 persen di perbankan pada tahun depan bisa terserap penuh oleh perbankan syariah. Penyerapan dana tersebut dapat meningkatkan kemampuan perbankan syariah dalam berekspansi dan mengembangkaan pangsa pasarnya. "Nanti bank syariah bisa menyalurkan ke saluran yang dimiliki. Bisa jadi sumber pembiayaan," ujar dia.
Bank syariah dianggap perlu memperbesar pangsa pasarnya. Nilai kapitalisasi pasar perbankan syariah Indonesia yang sebesar Rp 2.763 triliun masih tergolong belum mencapai titik yang ideal. Hal tersebut mengingat jumlah penduduk muslim Indonesia mencapai 151,79 persen dibanding jumlah muslim di Timur Tengah.