REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Jerman menarik lebih banyak imigran dari Eropa Timur dan negara-negara yang terkena krisis euro, Kantor Statistik Federal mengatakan pada Kamis.
Sekitar 555 ribu orang pindah ke Jerman pada semester pertama tahun ini, meningkat 11 persen dari setahun sebelumnya, data menunjukkan. Sementara itu, sekitar 349 ribu orang pindah dari Jerman.
Mayoritas imigran asing ke Jerman berasal dari Polandia, Rumania dan Bulgaria.
Jumlah imigran dari negara-negara yang terkena krisis euro juga meningkat dengan marjin besar, data menunjukkan. Secara tahun ke tahun, ada 39 persen lebih imigran dari Spanyol, 26 persen lebih dari Portugal dan 41 persen lebih dari Italia. Namun jumlah imigran dari Yunani mengalami penurunan sebesar 4,5 persen selama periode yang sama.
Selain itu, sekitar 6.000 imigran datang dari Suriah, yang mewakili kenaikan 178 persen.
Akibat dari imigrasi yang kuat, jumlah orang yang bekerja di Jerman pada September naik menjadi lebih dari 42 juta untuk pertama kalinya.
"Perusahaan-perusahaan tidak menemukan tenaga kerja yang dibutuhkan di antara sisa pengangguran di Jerman, tetapi dari luar negeri," kata Christian Schulz, ekonom dari Berenberg Bank.