Kamis 21 Nov 2013 10:49 WIB

Pagi Ini Rupiah Terkoreksi 40 Poin

Seorang petugas teller menghitung mata uang rupiah.    (ilustrasi)
Foto: Republika/ Yogi Ardhi
Seorang petugas teller menghitung mata uang rupiah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mata uang rupiah pada Kamis (21/11) pagi melemah menjadi Rp 11.700 per dolar AS menyusul ekspektasi pelaku pasar the Fed akan mempercepat pemangkasan stimulus keuangannya. Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta bergerak melemah sebesar 40 poin menjadi Rp 11.700 dibanding sebelumnya (Rabu, 20/11) di posisi Rp 11.660 per dolar AS.

Kepala Riset Trust Securities, reza Priyambada mengatakan pelemahan rupiah salah satunya dipicu dari hasil pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang diumumkan tadi malam, kemungkinan the Fed akan melakukan tapering lebih cepat dari ekspektasi. "Data penjualan ritel AS cukup positif diikuti beberapa data ekonomi lainnya, kondisi itu cukup membuat ekspektasi tapering dapat dipercepat," ujarnya di Jakarta, Kamis (21/11).

Ia menambahkan membaiknya ekonomi Cina belum berdampak positif terhadap mata uang rupiah. Data ekonomi Cina memperlihatkan kondisi yang membaik per Oktober diantaranya investasi asing naik 5,77 persen pada 10 bulan pertama 2013.

Selain itu, lanjut dia, laporan dari Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) memangkas estimasi pertumbuhan global menjadi 2,7 persen tahun ini dari sebelumnya 3,1 persen. Sementara itu untuk tahun 2014, PDB dipangkas menjadi 3,6 persen dari empat persen. "Kondisi itu menambah sentimen negatif di pasar uang domestik," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement