Selasa 19 Nov 2013 15:39 WIB

Indonesia Jajaki Ekspor Mangga

Rep: Meiliani Fauziah/ Red: Nidia Zuraya
Buah mangga.
Foto: blogspot
Buah mangga.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Buah mangga tengah dipersiapkan menjadi komoditas ekspor. Selama ini permintaan mangga ke Timur Tengah dikatakan tinggi, mencapai 10 ton per tahun. "Permintaan juga banyak dari Yaman, Oman dan Eropa," ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian (Balitbangtan) Haryono, Selasa (19/11).

Jenis mangga yang peminatnya tinggi yaitu mangga gedong gincu. Berdasarkan perhitungan sementara, waktu pengiriman mangga hingga sampai ke Dubai dengan menggunakan kapal laut mencapai 14 hari. Untuk itu Balitbangtan tengah mempersiapkan sistem pengawetan terutama saat mangga berada di atas laut. Hal ini dibutuhkan agar mangga tetap dalam kondisi segar begitu sampai di Dubai.

Haryono mengatakan pasar Eropa pun tengah melakukan uji rasa terhadap mangga gedong gincu milik Indonesia. Sebelumnya Balitbangtan juga telah mengeluarkan varian mangga baru agar pasar punya pilihan mangga jenis lain.

Pada International Conference on Agrcultural Postharvest Handing and Processing Technology as the Backbone of Tomorrow's Green Economy yang berlangsung hari ini, Balitbangtan mengumumkan dua hal pokok yang menjadi fokus kerja di masa depan, yaitu penanganan paska panen dan pengolahan. Sebanyak 25 negara menampilakan berbagai teknologi yang mendukung produksi panen masing-masing.

Direktur PT  Alamanda Sejati Utama, Komar Muljawibawa mengatakan pihaknya mampu mengeskspor 30 hingga 40 ton mangga setiap minggu. Jenis mangga yang diekspor antara lain gedong gincu dan arum manis. "September lalu itu peak season," katanya.

Menurut dia, ekspor bisa dilakukan secara bertahap. Harga satu kilogram (kg) mangga di tingkat ritel mencapai 4,5 dollar AS. Apabila ingin menggarap pasar mangga, Indonesia dipastikan akan bersaing dengan Pakistan, India, Filipina dan Brazil.

Deputi Director for Bilateral Marketing (Ditjen P2HP) Kementan Dedi Junaidi mengatakan pihaknya akan membantu distribusi mangga gedong gincu. Untuk produsen di Cirebon misalnya, akan tersedia 4 unit rumah kemas, 3 mobil berpendingin. "Rumah kemas ini kapasitasnya 15-25 ton," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement