Ahad 17 Nov 2013 17:41 WIB

Desember 2013 PT Timah Mulai Garap Tambang di Myanmar

Rep: Maspril Aries/ Red: Nidia Zuraya
Logo PT Timah
Logo PT Timah

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Investasi PT Timah Tbk di Myanmar berjalan mulus. Direncanakan akhir tahun 2013 BUMN yang berkantor pusat di Pangkalpinang tersebut akan mulai melakukan eksplorasi di negara tersebut.

“Akhir tahun ini atau Desember kita akan mulai melakukan eksplorasi di Myanmar. Saat ini dari tiga rekomendasi yang kita ajukan permohonannya di distrik lokasi areal yang akan kita kelola, dua rekomendasi dari pihak kehutanan dan pertanian setempat sudah keluar. Satu rekomendasi lagi dari pihak purbakala atau keagamaan Insya Allah bisa terbit pada November ini,” papar Direktur Utama PT Timah Sukrisno kepada ROL, Ahad (18/11).

Untuk menanamkan investasinya di Myanmar, PT Timah Tbk sudah memperoleh izin beroperasi di negara tersebut. “Namun izin tersebut harus memperoleh dulu rekomendasi dari pemerintah daerah setempat dimana areal kita berada. Satu rekomendasi lagi menyangkut keberadaan situs keagamaan yang ada di areal yang akan kita tambang,” kata Sukrisno.

Selain izin, PT Timah juga sudah membentuk dua anak perusahaan yang akan mengelola pertambangan dan produksi timah di Myanmar. “Ini sesuai dengan kebijakan yang berlaku di sana, kita harus menggandeng BUMN mereka. Sekarang kita membentuk dua anak usaha, PT Timah Myanmar Mining yang mengusahakan pertambangan dan PT Timah Myanmar yang bergerak pengolahan timah atau smelter,” kata mantan Direktur Utama PTBA Tbk.

Di Myanmar, PT Timah memperoleh konsesi tambang timah seluas 10 ribu hektare (ha) yang berlokasi di Pubyin-Tamok, Myeik District, Tanithary State. Untuk beroperasi di negara tersebut PT Timah mengalokasikan dana 18 juta dolar AS untuk tiga tahun  pertama.

Menurut Sukrisno potensi timah di Myanmar cukup besar. Sebelum PT Timah masuk di negara tersebut sudah ada perusahaan dari Cina yang mengeksploitasi timah. “Sekarang perusahaan tersebut sudah tidak beroperasi. Saat PT Timah datang, mereka menyambut baik karena mereka tahu PT Timah adalah perusahaan BUMN bukan perusahaan swasta. Mereka sangat senang bekerjasama dengan perusahaan milik negara,” ujar Sukrisno.

Sukrisno menjelaskan, sebaran kandungan timah memanjang dari Utara ke Selatan. “Timah yang ada di Bangka Belitung dan kepulauan Riau itu kandungan potensi Timah yang ada di Myanmar terus sampai ke Utara dengan perbatasan Cina. PT Timah optimistis kandungan timah di negara tersebut cukup besar,” ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement