REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengajak seluruh masyarakat Jabar untuk mendukung Gerakan Ekonomi Syariah (Gres). Oleh karena itu, Ia mengimbau pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Provinsi Jabar untuk menggunakan perbankan syariah.
''Saya menyarankan PNS menggunakan perbankan syariah. Namun, karena tidak bisa dipaksakan, PNS harus beralih atas kesadaran sendiri setelah memahami bank syariah lebih menguntungkan dan barokah,'' ujar Heryawan di Acara Pencanangan Gres di Jabar Ahad, (17/11).
Menurut Heryawan, semua masyarakat harus meyakini bahwa sistem perbankan syariah merupakan yang terbaik disamping menguntungkan juga barokah. Jadi, selain PNS Ia pun menyarankan pada TKI (Tenaga Kerja Indonesia) untuk menggunakan perbankan syariah.
Kata dia, kredit cinta rakyat (KCR) juga pengelolaannya akan disyariahkan. Kedepan, kalau ada dana-dana segar maka akan dititipkan juga di syariah. Ini dilakukan, untuk memberdayakan kelompok masyarakat di pelosok-pelosok atau pesantren. ''Syariah juga akan didorong untuk membiayai proyek besar,'' katanya.
Gubernur yang akrab disapa Aher ini mengatakan, bank syariah pun bisa menghapus rentenir. Karena, rentenir merupakan kejahatan telah menjerat masyarakat dengan bunga yang tinggi.
Heryawan pun, menyambut baik program ekonomi syariah yang digebyarkan di Jabar. Pihaknya berharap, gerakan tersebut mampu menjadi solusi bagi masyarakat, khususnya kalangan pengusaha.
Ia pun, mengajak perbankan konvensional untuk ikut memajukan Jabar."Saya menghormati semua perbankan yang ada, urusan bisnis keuangan adalah masalah keuntungan," katanya.