REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri ESDM, Jero Wacik mengakui, menerapkan aturan Open Access tidak semudah membalikkan telapak tangan. Padahal, Pertagas dan para trader gas berharap bisa menikmati pipa gas PGN dengan aturan tersebut dalam waktu dekat.
"Ternyata tidak mudah menerapkan Open Access dijalur pipa yang eksisting. Namun untuk pipa yang baru otomatis Open Access bisa diterapkan," terang Jero Wacik pembukaan Sidang Dewan Energi Nasional (DEN) ke-11, akhir pekan lalu.
Jero mengatakan, pemerintah belum bisa memastikan sampai kapan Open Access akan diberlakukan. Sebab, pemerintah masih akan mengkaji ulang aturan menggenai Open Access di jalur pipa yang telah eksisting.
Jero berkata, penerapan Open Access untuk pipa yang akan dibangun tidak akan sulit, namun menjadi persoalan baru pada pipa gas yang telah lama dibangun. "Sebab pipa gas yang telah dibangun terlebih dahulu, tidak didisain untuk Open Access," kata menteri asal Bali itu.
Politikus Partai Demokrat ini memastikan, kepentingan PGN maupun Pertamina akan dipikirkan pemerintah. Sebab kedua perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang dimiliki Pemerintah RI.
Nantinya, masih kata Jero, pemerintah tinggal memilih mana yang terbaik bagi pemerintah dan masyarakat Indonesia. "Kita akan berusaha untuk mencari jalan yang terbaik agar semua (Pertamina dan PGN) tidak teriak. Pemerintah tidak ingin ada kesan mengatur ditengah-tengah, namun yang sudah terlanjur dibangun jadi menderita," papar Jero.