Ahad 10 Nov 2013 15:32 WIB

Semburan Gas Di Blok Mahakam Belum Teratasi

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Nidia Zuraya
Lapangan Migas Blok Mahakam.
Foto: IST
Lapangan Migas Blok Mahakam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– Perusahaan migas asal Prancis Total E&P Indonesia belum bisa mengatasi semburan ringan gas dangkal di sumur TN C414 di lapangan terbesar di Blok Mahakam. Hingga kini semburan gas masih terjadi dan tidak diketahui kapan semburan itu bisa diatasi. 

Kepala Departemen Hubungan Media Total Kristanto Hartadi mengungkapkan, pihaknya masih menyelidiki penyebab semburan gas. ‘’Bor bisa saja mengenai kantong-kantong gas,’’ kata dia kepada ROL, Ahad (10/11).

Pada Jumat (8/11) lalu terjadi semburan ringan gas dangkal di sumur TN-C414 yang dibor dengan menggunakan rig Raissa. Sumur tersebut berlokasi di Lapangan Tunu, lapangan terbesar di Blok Mahakam, Kecamatan Anggana, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Gas tersebut berasal dari reservoir dangkal dengan tidak terindikasi adanya kondensat.

Kristanto melaporkan, tidak ada korban cedera dan semua pekerja telah dievakuasi ke fasilitas akomodasi terdekat. Insiden semburan ringan gas dangkal itu saat ini masih terus dipantau. Lokasi kejadian telah diamankan dengan membuat perimeter sejauh empat meter ke laut dan menempatkan kapal-kapal pengawas. Pada tahap ini, dari pengamatan udara tidak terlihat adanya tumpahan minyak di perairan sekitar dan tidak ada kebakaran.

Hingga kini, kata dia, lokasi semburan masih tidak bisa didekati. Untuk keamanan sejauh empat meter ke arah laut tidak boleh ada aktivitas pelayaran. Dua kilometer dari lokasi semburan, ujar Kristanto, terdapat perkampungan warga. Meski begitu, tidak berbahaya dan tidak perlu ada evakuasi.

Kristanto mengaku, belum tahu semburan kapan teratasi. Pasalnya, hingga kini lokasi semburan masih belum bisa didekati. Menurutnya, insiden itu tidak mengganggu produksi. Alasannya, sumur tersebut masih belum berproduksi. Total E&P Indonesie kini memproduksi 800 MMSCFD dari lapangan Tunu, dari keseluruhan produksi sebesar 1700 MMSCFD di  Blok Mahakam.

Pada saat ini Total E&P Indonesie mengerahkan semua sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan mitigasi terhadap insiden tersebut, dan telah dilaporkan kepada pihak berwenang yang terkait. Pihaknya, kata Kristanto, telah meminta bantuan dari kantor pusat di Prancis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement