REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Chatib Basri memperkirakan defisit anggaran pada akhir tahun hanya mencapai 2,3 persen terhadap PDB, atau masih dibawah target defisit anggaran dalam APBN-Perubahan 2013 sebesar 2,38 persen terhadap PDB atau Rp 224,2 triliun. "Defisit akhir tahun perkiraannya antara 2,1 persen-2,3 persen," katanya di Jakarta, Jumat (8/11).
Chatib mengatakan perkiraan defisit tersebut sudah memperhitungkan realisasi penerimaan perpajakan yang hanya mencapai 90 persen pada akhir tahun serta kemungkinan realisasi pembiayaan yang tidak mencapai 100 persen. "Realisasi penerimaan perpajakan akan shortfall dibandingkan tahun lalu, tapi tidak signifikan. Dan kalau defisit 2,3 persen, maka kebutuhan pembiayaan makin kecil," ujarnya.
Berdasarkan keterangan Kementerian Keuangan per 31 Oktober 2013, realisasi penerimaan perpajakan baru mencapai Rp 839 triliun atau 73,1 persen dari target APBN-Perubahan sebesar Rp 1.148,4 triliun dan penerimaan negara bukan pajak mencapai Rp 257,7 triliun atau 73,8 persen dari target Rp 349,2 triliun.
Sedangkan, realisasi belanja pemerintah pusat telah mencapai Rp 808,7 triliun atau 67,6 persen dari pagu Rp 1.196,8 triliun dan transfer ke daerah mencapai Rp 429,3 triliun atau 81,1 persen dari pagu sebesar Rp 529,4 triliun. Realisasi belanja pegawai mencapai Rp 187,5 triliun atau 80,5 persen dari pagu Rp 233 triliun, namun belanja modal baru tercatat Rp 97,6 triliun atau 47,3 persen dari pagu Rp 206,5 triliun dan belanja modal sebesar Rp 87,4 triliun atau 45,4 persen dari pagu Rp 192,6 triliun.
Kemudian, realisasi belanja subsidi energi telah mencapai Rp 253,9 triliun atau 84,7 persen dari pagu Rp 299,8 triliun dengan subsidi BBM telah mencapai Rp 174 triliun atau 87,1 persen dari pagu Rp 199,9 triliun dan subsidi listrik Rp 79,9 triliun atau 79,9 persen dari pagu Rp 100 triliun. Secara keseluruhan, pendapatan negara dan hibah pada periode akhir Oktober 2013 mencapai Rp 1.098,4 triliun atau 73,1 persen dari target Rp 1.502 triliun dan belanja negara mencapai Rp 1.238 triliun atau 71,7 persen dari pagu Rp 1.726,2 triliun.
Sementara, defisit anggaran tercatat sebesar Rp 139,5 triliun atau 62,2 persen dari target Rp 224,2 triliun, dengan realisasi pembiayaan mencapai Rp 217,3 triliun atau 96,9 persen dari target sebesar Rp 224,2 triliun.