Jumat 08 Nov 2013 12:41 WIB

Kementan Dukung Bea Keluar Sawit untuk Penelitian

Rep: Meiliani Fauziah/ Red: Nidia Zuraya
Pekerja memanen tandan buah segar kelapa sawit.  (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pekerja memanen tandan buah segar kelapa sawit. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan) Suswono mengaku telah mempertimbangkan usulan memanfaatkan bea keluar sawit guna membiayai penelitian perkebunan dan industri komoditas. Dana penelitian bisa dialokasikan ke masing-masing kementerian guna mengembangkan potensi minyak sawit nasional.

"Kami sudah mengusulkan ke Kementerian Keuangan, namun sistem anggaran di negara ini tidak memungkinkan," ujar Mentan kepada ROL, Jumat (8/11).

Mentan pun berharap adanya kebijakan baru untuk merespon usulan para pengusaha ini. Apabila tidak disetujui, minimal dana tersebut bisa digunakan unutk membangun infrastruktur di daerah yang potensi sawitnya besar. Namun hingga saat ini dbelum ada tanggapan yang konkrit mengenai usulan tersebut.

Usulan pemanfaatan bea keluar ini dikeluarkan oleh Dewan Minyak Sawit Indoensia (DMSI). Ketua DMSI, Derom Bangun mengatakan kemajuan industri sawit harus didukung penelitian. Di Malaysia misalnya, telah ada lembaga yang ditunjuk untuk menangani penelitian. Sementara di Indonesia, penelitian tentang komoditas sawit masih lemah. Padahal potensi sawit di Indoensia bernilai lebih dari 20 miliar dollar AS per tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement