REPUBLIKA.CO.ID, JOHANNESBURG -- Kebijakan Cina untuk menancapkan pengaruhnya di Afrika tidak tanggung-tanggung.
Negara ini mendanai hampir semua proyek-proyek prestisius yang ogah disentuh oleh investor negara-negara maju lainnya.
Kuku negara Tirai Bambu ini semakin menancap di Afrika setelah sebuah rencana membangun properti di Johannesburg, Afrika Selatan dimunculkan.
Rencananya, mengubah Modderfontein sebuah kota pinggiran dekat Johannesburg menjadi New York-nya Afrika.
Proyek ini akan dilengkapi dengan 10 hotel, 10 pusat perbelanjaan dan satu taman budaya Afrika.
Adalah sebuah perusahaan yang terdaftar di bursa saham Hongkong, Shanghai Zendai Property Ltd. yang meluncurkan rencana program ini baru-baru ini.
Langkah pertama dengan pembelian besar-besaran tanah seluas 1.600 hektare, dan akan disiram dengan investasi 80 miliar Rand atau 7,8 miliar USD sampai lima belas tahun mendatang.
"Ini akan menjadi ibukota masa depan semua benua Afrika," kata Chairman Dai Zhikong dalam konferensi pers dilansir Bloomberg.
"Proyek ini akan sebanding dengan New York di Amerika dan Hong Kong di Timur Jauh."
Menurut tata ruangnya, proyek ini akan termasuk 35.000 unit rumah, sebuah stadion olahraga dan pusat pendidikan, serta menciptakan 20.000 lapangan pekerjaan baru.
"Johannesburg mendukung investasi di setiap kota," kata Juru Bicara kantor Walikota Johannesburg, Thabo Rangwaga. "Ini selaras dengan model pembangunan masa depan kami, perkembangan dan pertumbuhannya."