REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mata uang rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat (8/11) pagi bergerak stagnan di posisi Rp 11.395 per dolar AS di tengah sentimen di pasar keuangan yang bervariasi. Pada pukul 09.45 WIB nilai tukar rupiah beranjak naik sebesar 10 poin menjadi Rp 11.385 per dolar AS.
Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada mengatakan bahwa pergerakan nilai tukar rupiah pada pagi ini minim fluktuasi namun cenderung menguat meski dibayangi data-data ekonomi AS yang sebagian besar menunjukkan pertumbuhan. "Di sisi lain, laju nilai tukar euro yang kembali mengalami penguatan setelah kenaikan indeks harga perumahan Inggris, pertumbuhan factory orders Jerman, dan peningkatan beberapa data lainya di sejumlah wilayah area Eropa diharapkan berimbas positif bagi rupiah," kata Reza di Jakarta, Jumat (8/11).
Sementara itu, analis pasar uang Bank Mandiri Renny Eka Putri menambahkan secara umum sentimen di pasar uang masih negatif, namun ada potensi kenaikan bagi nilai tukar domestik setelah cadangan devisa Indonesia mengalami kenaikan. Tercatat dalam data Bank Indonesia, jumlah cadangan devisa Indonesia pada akhir Oktober 2013 mencapai 96,99 miliar dolar AS, meningkat 1,3 miliar dolar AS dari posisi akhir September 2013 sebesar 95,7 miliar dolar AS.
Renny memperkirakan, pergerakan nilai tukar rupiah pada hari ini bergerak di kisaran Rp 11.240-Rp 11.500 per dolar AS.