Kamis 07 Nov 2013 17:04 WIB

Bappenas: Ekonomi Indonesia Melambat karena Pengaruh Global

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Nidia Zuraya
Bappenas
Foto: blogspot.com
Bappenas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Bidang Ekonomi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Prasetijono Widjojo mengatakan perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia tak lepas dari belum membaiknya kondisi perekonomian global.  Akibatnya, ekspor masih mengalami pelemahan sehingga tidak mampu mengompensasi tingginya impor. Demikian disampaikan Prasetijono kepada wartawan dalam konferensi pers di kantor Kementerian PPN/Bappenas, Kamis (7/11). 

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III 2013 mencapai 5,62 persen. Pertumbuhan triwulan III 2013 lebih rendah dibandingkan triwulan II 5,81 persen dan triwulan I 6,05 persen. Dengan demikian secara kumulatif, pertumbuhan sampai triwulan III berada di posisi 5,83 persen. "Angka itu masih bagus," ujar Prasetijono. 

Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan triwulan III 2013 didorong oleh pertumbuhan pada komponen pengeluaran pemerintah sebesar 5,64 persen. Disusul oleh konsumsi rumah tangga (2,92 persen) dan pembentukan modal tetap bruto (2,85 persen). Sedangkan komponen ekspor neto mengalami pertumbuhan positif yakni ekspor barang dan jasa tumbuh -0,03 persen dan impor barang dan jasa tumbuh -5,28 persen. 

Pertumbuhan triwulan III 2013 dibandingkan triwulan II 2012 dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga tumbuh 5,48 persen, pengeluran konsumsi pemerintah (8,83 persen), PMTB (4,51 persen), ekspor barang dan jasa (5,26 persen) dan impor barang dan jasa (3,80 persen). 

Struktur PDB menurut pengeluaran baik di 2012 maupun 2013 tidak banyak mengalami perubahan. Struktur PDB menurut pengeluaran pada triwulan III 2013 masih didominasi komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga yang memberikan kontribusi 55,33 persen. Kemudian diikuti oleh PMTB 33,37 persen, impor barang dan jasa 24,17 persen, ekspor barang dan jasa 22,15 persen dan pengeluaran konsumsi pemerintah 9,05 persen. 

Sementara struktur perekonomian Indonesia secara spasial pada triwulan III 2013 masih didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa yang memberikan sumbangan terhadap PDB 58,20 persen. Kemudian diikuti oleh Pulau Sumatra 23,75 persen, Pulau Kalimantan 8,45 persen, Pulau Sulawesi 4,87 persen dan sisanya 4,73 persen di pulau-pulau lain. Di Jawa masih didominasi DKI Jakarta (16,58 persen), Sumatra oleh Riau (6,83 persen), Kalimantan oleh Kalimantan Timur (5,33 persen) dan Sulawesi oleh Sulawesi Selatan (2,52 persen). 

"Secara spasial apabila Jawa dan Sumatera digabung mencapai 80 persen lebih.  Saya kira isu yang turut kita benahi ke depan bahwa ada permasalahan pemerataan," papar Prasetijono.

Terkait proyeksi pertumbuhan di triwulan IV, Prasetijono menyebut akselerasi belanja pemerintah akan turut membantu mendorong pertumbuhan. Sedangkan inflasi yang terus menurun akan menjaga daya beli masyarakat sehingga masih ada dorongan pertumbuhan dari sisi konsumsi rumah tangga.  "Itu sedikit banyak bisa bantu growth.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement