REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu (6/11) pagi belum bergerak nilainya atau stagnan di posisi Rp 11.340 per dolar AS. Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada mengatakan, pelaku pasar sedang mencermati hasil produk domestik bruto (PDB) Indonesia yang akan diumumkan hari ini.
"Diharapkan hasil PDB dinilai baik pasar sehingga mendorong nilai tukar domestik kembali ke ara positif," katanya di Jakarta, Rabu (6/11). Meski demikian, ia menambahkan imbas dari data kembali defisitnya neraca perdagangan Indonesia masih membayangi pergerakan nilai tukar domestik.
Sementara itu dari eksternal, lanjut Reza, indeks manufaktur AS yang di atas estimasi dapat membuat laju nilai tukar AS masih berada dalam tren penguatan. "Terhadap mayoritas mata uang dunia, dolar AS cenderung naik seiring spekulasi pasar bahwa tappering off akan dipercepat," ujarnya.
Analis pasar uang Monex Investindo Futures, Zulfirman Basir menambahkan investor sedang menanti data produk domestik bruto Indonesia yang dapat memberi sentimen ke depannya. "Hambatan bagi kinerja rupiah memang masih ada, seiring dengan neraca perdagangan yang kembali defisit," katanya.