REPUBLIKA.CO.ID, CEPU -- Pengerjaan Lapangan migas Banyu Urip memasuki tahapan baru yang cukup menjanjikan. Lapangan di Blok Cepu, Jawa Tengah, itu diperkirakan dapat selesai sesuai target semula.
Pekerjaan konstruksi yang mencakup lima EPC, kata Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo, sudah mencapai kemajuan cukup baik. Namun begitu, EPC satu yang dikerjakan oleh Tripatra dan Samsung membutuhkan tambahan tenaga kerja.
"Kira-kira dibutuhkan 4.100 orang pekerja, sekarang baru ada sekitar 3.000-an," kata dia akhir pekan lalu.
Satuan Kerja Khusus Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) sebelumnya menilai pengerjaan EPC satu sampai lima di Lapangan Banyu Urip terlambat dari jadwal. Alhasil, diperkirakan penyelesaiannya akan molor dari waktu yang telah ditentukan.
EPC lainnya, kata dia, seperti EPC dua, terdapat sedikit masalah. Namun secara umum tidak sampai mengganggu dan bisa selesai tepat waktu.
Susilo meminta dukungan dari pihak-pihak terkait agar proyek tersebut selesai sesuai rencana. Dia berharap pada kuartal ketiga tahun 2014 pengerjaan EPC sudah tuntas.
"Kita minta dukungan dari Pemerintah Pusat iya, Pemerintah Daerah iya, kontraktor iya, SKK Migas, dan semua pihak terkait agar mendukung sepenuhnya proyek EPC Banyu Urip ini cepat selesai. Jika molor, semua pihak akan rugi," tutur Susilo.
Terdapat lima proyek EPC pada Lapangan Banyu Urip. EPC satu untuk fasilitas produksi. EPC dua untuk fasilitas pipa. EPC tiga, untuk fasilitas pipa lainnya. EPC empat untuk floating storage and offloading (FSO). EPC lima untuk fasilitas infrastruktur.
Lapangan Banyu Urip diperkirakan memiliki kandungan minyak lebih dari 250 juta barel. Diprediksi pada masa produksi puncak Lapangan Banyu Urip bisa mencapai 165 ribu barel per hari (bph).