Selasa 29 Oct 2013 16:17 WIB

Apindo: Pemindahan Pabrik Bukan Perkara Mudah

Sejumlah pabrik di daerah Jakarta /ilustrasi
Foto: Financetoday
Sejumlah pabrik di daerah Jakarta /ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tuntutan ekonomi, efektifitas produksi hingga permasalahan buruh membuat sejumlah perusahaan ingin memindahkan pabriknya keluar dari Jabodetabek. Hanya saja pemindahan pabrik bukan perkara sepele.

"Meninggalkan pabrik yang sudah beroperasi itu tidak mudah, perlu modal yang lebih besar lagi," kata Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Suryadi Sasmita seusai melakukan jumpa pers, di Jakarta, Selasa (29/10).

Suryadi mengatakan modal untuk mempersiapkan lokasi, pembangunan pabrik, pembelian mesin, dan juga memberikan pelatihan kepada karyawan baru. "Selain itu, juga harus memiliki modal untuk membayar PHK yang jumlahnya tidak sedikit," ujar Suryadi.

Suryadi memberikan contoh, untuk pabrik sepau yang memiliki kurang lebih 15.000 karyawan. Dana yang harus disiapkan untuk memberikan pesangon PHK bagi para karyawan tersebut sebesar kurang lebih Rp400 miliar.

"Bagaimana bisa pindah jika kondisi seperti itu, jadi untuk saat ini, perusahaan yang akan pindah sebenarnya melakukan ekspansi terlebih dahulu, dan dilakukan secara bertahap," kata Suryadi.

Langkah ekspansi itu, menurut dia, harus dilakukan sebab bila tidak, para pengusaha tersebut akan mengalami kerugian mengingat banyak beban yang semakin bertambah.

"Biaya listrik naik, upah naik, sementara untuk penjualan tidak naik. Keuntungan akan habis jika tidak melakukan ekspansi," kata Suryadi. Ia mengatakan bahwa beberapa diantara pengusaha tersebut telah melakukan ekspansi ke wilayah Jawa Tengah seperti di Mojokerto dan Solo.

Tak heran, kata Suryadi, beberapa pengusaha lebih memilih untuk bermain aman dengan menjadi pedagang saja, daripada harus membuka pabrik. Alasannya merke atak ingin anyak permasalahan khususnya yang terkait dengan tenaga kerja.

Suryadi menambahkan, saat ini kurang lebih sebanyak 100 perusahaan, didominasi perusahaan garmen dan sepatu,  berencana memindahkan pabrik dari wilayah Jabodetabek. Kedua jenis pabrik tersebut adalah tipe padat karya.

Rencana pemindahan pabrik oleh para pelaku usaha tersebut bukan tanpa alasan. Salah satunya adalah sikap buruh yang sering berdemonstrasi dan mogok kerja untuk menuntut kenaikan upah yang dirasa tidak mampu memenuhi kebutuhan hiduip layak.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement