REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange ditutup turun pada Senin (Selasa pagi WIB), karena pasar melakukan konsolidasi setelah selama sepekan lalu mencetak keuntungan 2,9 persen.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember turun 0,3 dolar AS, atau 0,02 persen, menjadi berakhir pada 1.352,2 dolar AS per ounce.
Emas telah diperdagangkan sebagian besar lebih tinggi sepanjang hari sampai beberapa menit terakhir perdagangan di Comex. Pedagang sedang menunggu keputusan pembuat kebijakan Federal Reserve AS tentang pengurangan program stimulus moneter bank sentral.
The Fed akan menyimpulkan pertemuan kebijakan dua harinya pada Rabu (30/10), dan pasar mengharapkan bank sentral akan bersabar sampai angka ekonomi menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi AS dapat menahan penurunan dalam langkah-langkah stimulus.
Angka ekonomi yang dirilis pada Senin menyajikan gambaran perekonomian bervariasi. Data yang dirilis oleh National Association of Realtors menunjukkan bahwa penjualan "pending home" (rumah yang pengurusannya belum selesai) di AS turun 5,6 persen pada September mencapai tingkat terendah sejak Desember.
Sementara The Fed melaporkan bahwa produksi industri naik 0,6 persen pada September, kenaikan bulanan terbesar dalam tujuh bulan. Emas juga melemah karena penguatan dolar pada Senin. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang utama, diperdagangkan pada 79,309 dari 79,220 pada akhir Jumat (25/10).
Namun demikian, permintaan fisik untuk emas dari India dan China masih tetap kuat. Didorong oleh ini, kata analis, emas dapat menguji resistensi jangka pendek di 1.370 dolar AS per ounce, dan resistensi jangka panjang mungkin berdiri di 1.390 dolar AS.