REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Pekan lalu Apple Inc baru saja merekrut Chief Executive Officer (CEO) Burberry, Angela Ahrendts. Langkah ini dianggap aneh lantaran Apple tidak merekrut orang yang sesuai dengan sektor industrinya, seperti yang dilakukan Facebook Inc dan Google Inc.
Strategi bisnis Apple dinilai sangat unik dengan merekrut orang-orang yang tidak biasa dan menggunakan pendekatan terintegrasi secara vertika. Berikut adalah beberapa perusahaan yang dibajak oleh Apple seperti dikutip dari ABC News.
1. Presiden Pepsi Co, John Sculley
"Apakah kau ingin menjual air gula seumur hidup atau ikut dengan saya dan mengubah dunia?" Itulah yang dikatakan co founder Apple Steve Jobs kepada Presiden Pepsi John Sculley pada 1983. Jobs merekrut Sculley setelah ia sukses mengkampanyekan Pepsi Challenge. Sculley awalnya bekerja di divisi pemasaran sebelum menendang Jobs dari Apple dan menjadi CEO di Apple Inc pada tahun yang sama.
2. Vice President Compaq dan Direktur IBM, Tim Cook
Pada awal 1998, Jobs merekrut Tim Cook untuk mengawasi manufaktur. Cook memang berasal dari perusahaan teknologi, namun ketika ia masuk, Apple belum sebesar sekarang. Cook merevolusi rantai pasokan Apple dan secara drastis memangkas biaya persediaan melalui strategi efisiensi operasional. Cook menjadi CEO setelah Jobs mengundurkan diri pada 2011.
3. Direktur Nike Inc, Ben Shaffer
Pada September 2013 Apple memboyong Direktur Inovasi Nike Inc, Ben Shaffer. Di perusahaan sepatu tersebut, Shaffer dipercaya memimpin desain sepatu Flyknit. Dikabarkan Shaffer membawa keahliannya pada teknologi desain fungsional untuk mengembangkan jam tangan besutan Apple yang bernama iWatch.
4. CEO Yves Saint Laurent, Paul Deneve
Shaffer bukan satu-satunya orang yang terlibat dalam proyek jam pintar, iWatch. Pada Juli 2013 Apple membajak CEO merk fashion Yves Saint Laurent, Paul Deneve. Ia bergabung sebagai Wakil Presiden Proyek Khusus.
5. CEO Burberry, Angela Ahrendts
Ahrendst adalah CEO terbaru yang dicaplok Apple dari perusahaan besar lain. Ia dipercaya untuk mengawasi toko online dan ritel perseroan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
