Senin 21 Oct 2013 10:49 WIB

Ekonomi Melambat, Orang Kaya di Cina Semakin Kaya

EKONOMI CINA: Pertumbuhan ekonomi Cina
Foto: blacktokyo.com
EKONOMI CINA: Pertumbuhan ekonomi Cina

REPUBLIKA.CO.ID, Kekayaan 400 orang terkaya di Cina bertambah 150 miliar dolar AS tahun ini, padahal perekonomian negara itu tengah melambat, lapor Majalah Forbes seperti dikutip AFP.

Kenaikan hampir 400 juta dolar AS untuk setiap orang dari 400 orang terkaya Cina itu menandakan kian lebarnya jurang perbedaan antara orang terkaya dengan jutaan orang miskin di negeri komunis tersebut.

"Orang kaya semakin kaya," kata Kepala Biro Forbes Shanghai Russell Flannery.  "Pertumbuhan cepat kekayaan di China berbalikkan dengan melemahnya perekonomian Cina".

Aset bersih 100 orang terkaya Cina melonjak 44 persen dibandingkan setahun sebelumnya menjadi 316 miliar dolar AS, sedangkan jumlah miliuner melonjak menjadi 168.  Padahal perekonomian China tahun lalu "hanya" berekspansi 7,7 persen yang adalah terburuk sejak 1999.

Menurut Forbes, bidang usaha yang memicu kenaikan jumlah kakayaan para miliuner China ini adalah internet, otomotif, hiburan dan properti.

Wang Jianlin, bos raksasa properti Wanda Group dan pembeli perusahaan hiburan AMC Entertainment dari AS, memuncaki daftar orang terkaya China dengan total kekayaan 14,1 miliar dolar AS.

Pemuncak tahun lalu, pengusaha makanan Zong Qinghou, tergelincir ke posisi dua kendati kekayaannya naik 12 persen menjadi 11,2 miliar dolar AS. Pendiri mesin pencari Baidu, Robin Li, berada di peringkat tiga dengan nilai kekayaan melonjak 37 persen menjadi 11,1 miliar dolar AS.

Setelah itu, dua bos perusahaan energi dan properti --masing-masing Li Hejun dan Yang Huiyan-- menduduki peringkat empat dan lima. Kemudian, dua miliarder internet, yaitu Ma Huateng dan Jack Ma, menyusul di bawah mereka.

Kekayaan Ma Huateng yang adalah pemilik perusahan gaming social Tencent, merangsek 60 persen menjadi 10,2 miliar dolar AS, sedangkan Jack Ma yang adalah pendiri perusahaan e-commerce Alibaba, tahun ini berkekayaan total 7,1 miliar dolar AS atau dua kali lipat dari tahun lalu yang mencapai 3,4 miliar dolar AS.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement