Ahad 20 Oct 2013 16:08 WIB

Keuangan Mikro Syariah Pakistan Terus Berkembang

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Djibril Muhammad
keuangan syariah/ilustrasi
Foto: alifarabia.com
keuangan syariah/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KARACHI -- Praktik keuangan mikro syariah terus berlanjut di Pakistan. Terbukti, salah satu lembaga mikro syariah Pakistan, Akhuwat, telah hadir di 20 kota di Pakistan termasuk di Gilgit Baltistan. 

Industri keuangan syariah meningkat setelah krisis keuangan 2008 di seluruh dunia yang mempengaruhi sebagian besar negara.

Dewan Riset Ekonomi Terapan dari Universitas Karachi Pakistan, Sanabar Hussain mengatakan Pakistan adalah negara di mana ideologi Islam sangat dominan.

"Hal ini membuat masyarakat bisa menerima perbankan syariah sehingga merupakan keharusan bagi bank keuangan mikro konvensional untuk memperkenalkan produk-produk syariah dan mengikuti pengalaman sukses Akhuwat," ujarnya seperti dikutip Daily Times, beberapa waktu lalu.

Sektor keuangan mikro dianggap sebagai alat pengentasan kemiskinan, pemberdayaan perempuan dan membawa sektor unbanked ke dalam aliran keuangan.

Berdasarkan laporan Bank Dunia, 59 persen dari total peminjam keuangan mikro di Pakistan adalah perempuan. Pinjaman oleh perempuan adalah pertanda baik karena menandai terlibatnya perempuan dalam dunia usaha.

Namun beberapa lembaga keuangan mikro di Pakistan masih enggan memberikan fasilitas pinjaman kepada perempuan yang belum menikah karena dinilai terlalu berisiko. 

Keuangan mikro merupakan bagian terciptanya branchless banking. Branchless banking mengalami kemajuan pesat di Bangladesh dibanding di Pakistan.

Data dari Certified Government Auditing Professional (CGAP) menunjukkan branchless banking Bangladesh tumbuh sebesar 57 persen Pakistan yang hanya 7 persen di triwulan ketiga. Namun secara kualitas, industri di Pakistan dinilai lebih baik dibandingkan Bangladesh dan negara-negara Asia lainnya.

Branchless banking diharapkan memberi sinyal positif bagi industri keuangan mikro dan kesejahteraan masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement