REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produk kayu buatan Indonesia masih diminati pasar global. Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) mencatat banyaknya permintaan untuk produk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) seperti kayu ukir. "Kita fokus membidik pasar kelas menengah," ujar Divisi Marketing dan Promosi Asimindo, Widayati Soetrisno, di Trade Expo Indonesia (TEI), Jumat (18/10).
Dari segi harga, produk kayu Indonesia masih kalah dengan Cina yang mampu menghadirkan produk murah. Sedangkan untuk pasar kelas atas, Italia masih menguasai pasar.
Berdasarkan data Asimindo, total ekspor mencapai 1,7 miliar dolar AS. Asimindo masih mengejar target ekspor produk kayu sebesar 3 miliar dolar AS. "Jadi butuh kerjasama untuk menghadirkan pasar seperti ini, selain juga mengatur pasokan bahan baku," katanya kepada ROL.
Daerah yang kekurangan bahan baku misalnya Sumatra, Sulawesi dan Kalimantan. Untuk daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur, pasokan bahan baku relatif lancar.