REPUBLIKA.CO.ID, MANAMA -- Pertumbuhan industri asuransi syariah Bahrain telah mencapai 25 persen dan menghasilkan 133,5 juta dolar AS pada akhir 2012. Ini berarti asuransi syariah Bahrain tumbuh 10 kali lipat dalam 10 tahun.
Volume asuransi syariah global diperkirakan mencapai 13,7 miliar dolas AS dengan 5,7 juta dolar AS atau 41 persen untuk Pasar Teluk. Sementara pasar Asia Tenggara hanya 1,9 miliar dolar AS.
Direktur Eksekutif Bank Sentral Bahrain (CBB), Abdulrahman Al Baker mengatakan, negara yang berada di Kawasan Teluk (GCC) menjadi pemain utama di pasar asuransi syariah global.
"CBB akan merevisi model asuransi syariah dan menegaskan kembali bahwa Bahrain adalah pilihan untuk semua perusahaan asuransi syariah dan reasuransi syariah global," ujarnya seperti dikutip Trade Arabia News Service.
Al Baker menambahkan, perubahan model akan menarik pendatang baru ke pasar dan mendorong persaingan untuk kemajuan konsumen. "Model baru ini juga bertujuan memfasilitasi pertumbuhan lebih cepat dari bisnis asuransi syariah di Bahrain sekaligus melindungi kepentingan semua pihak," kata dia.
Selama delapan tahun terakhir, industri asuransi syariah memiliki tingkat pertumbuhan sekitar 20 persen. Ini menunjukkan potensi pertumbuhan tinggi pada tahun-tahun mendatang.
Di Bahrain, industri asuransi syariah adalah salah satu segmen tercepat tumbuh dari keseluruhan sektor asuransi. Total premi asuransi syariah Bahrain mencapai 49,8 juta Bahrain Dinar dibandingkan pada 2011 sebesar 40 juta Bahrain Dinar. Secara keseluruhan, premi asuransi syariah telah meningkat hampir 12 kali dalam jangka waktu sejak 2003.
"Pertumbuhan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya permintaan asuransi berbasis syariah, meningkatnya kesadaran masyarakat, masuknya pemain internasional dan peraturan yang memungkinkan promosi pengembangan asuransi syariah di Bahrain," ucapnya.
Premi asuransi syariah berkontribusi hampir 22 persen dari keseluruhan premi bruto industri asuransi di Bahrain. Prospek pertumbuhan segmen asuransi ini sangat menjanjikan.