REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Umat Islam di seluruh dunia diyakini akan melalui waktu sulit. Krisis ekonomi global dinilai dapat dikontrol jika sistem ekonomi Islam diadopsi.
"Muslim harus mendukung ekonomi Islam dengan berinvestasi dalam bisnis mereka," ujar ulama terkemuka Sheikh Abdul Aziz saat menyampaikan khotbah Haji di Masjid e-Nimra Gunung Arafah, Arab Saudi, seperti dikutip The Nation, kemarin.
Aziz mengatakan Islam telah memberikan sistem ekonomi komprehensif untuk menghadapi krisis ekonomi global. Dia mengimbau negara-negara di dunia secara ketat mengikuti sistem ekonomi Islam untuk menyelesaikan krisis.
Pemimpin dunia Muslim, kata Aziz, harus menjalankan tugas mereka secara efisien dan sesuai dengan ajaran Islam serta menghabiskan sumber daya demi kesejahteraan warganya. Dia pun mendesak negara-negara muslim untuk memperkuat institusi ekonomi Islam.
Aziz menyebut Muslim menghadapi masalah lantaran mereka telah melupakan ajaran Nabi Muhammad SAW. Dia mengatakan kehidupan Muhammad SAW memiliki solusi untuk setiap masalah. Ia menyerukan kepada umat Islam untuk tetap bersatu. Pasalnya keberhasilan umat Islam terletak pada kesatuan.
"Alquran merupakan pedoman utama bagi seluruh umat manusia dalam bertindak dan harus dilaksanakan," ujarnya.
Muslim harus takut takwa, mengikuti perintah dan menjauhi larangan Allah SWT. Dengan takwa, Muslim akan menghindari mendapatkan uang melalui cara-cara yang tidak Islami.
Dalam kesempatan tersebut Aziz berujar bahwa Islam adalah agama damai dan mengutuk serangan teroris yang terjadi secara global. "Neraka adalah tempat tinggal akhir mereka yang menumpahkan darah manusia yang tidak bersalah," ujarnya.
Islam tidak mengizinkan terorisme. Islam mengutuk semua kekerasan dan terorisme yang mengganggu dunia saat ini. "Muslim harus menunjukkan cinta damai dan persatuan," kata dia. Qommarria Rostanti