REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Upaya untuk menstabilkan harga daging sapi terus dilakukan. Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Ali Muso menyatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan kembali mengimpor daging sapi. Bahkan volumenya lebih banyak dibanding impor sebelumnya. ''Bila sebelumnya kita mengimpor 1.100 ton, maka dalam waktu dekat kita akan mengimpor 1.800 ton,'' jelasnya di Purwokerto, Kamis (10/10).
Paket impor itu, untuk memenuhi kuota impor pemerintah yang diberikan pada Bulog sebesar 3.000 ton. Dia mengaku, akibat pembatasan penjualan daging sapi Bulog yang hanya pada wilayah-wilayah tertentu, maka penjualan daging sapi yang diimpor pada Bulan Ramadhan lalu, penjualan daging yang tujuannya untuk menekan harga daging sapi di pasaran tersebut, menjadi cukup tersendat.
''Tapi sekarang hanya tinggal sedikit sisa yang belum terjual. Kami perkirakan sebentar lagi habis,'' katanya. Untuk itulah, saat ini pihaknya sudah merencanakan untuk mendatangkan daging sapi untuk kloter kedua, untuk memenuhi kuota impor yang diberikan pemerintah pada Perum Bulog.
Meski demikian, terkait dengan pengalaman tersendatnya penjualan daging yang diimpor Bulog, Sutarto mengaku telah meminta agar pemerintah tidak lagi melakukan pembatasan wilayah. Dengan demikian, upaya untuk menstabilkan harga daging sapi bisa dicapai secepatnya.''Permintaan kita sudah dikabulkan pemerintah. Dengan demikian, ketika yang daging sapi yang 1.800 ton itu tiba di Tanah Air, maka kita bisa memasarkan ke seluruh wilayah yang membutuhkan,'' paparnya.
Untuk itu, sambung Sutarto, Bulog akan memperhatikan aspirasi yang datang dari masing-masing daerah. ''Soalnya tidak semua daerah bersedia di wilayahnya dipasok daging sapi impor yang didatangkan Bulog,'' jelasnya.