Rabu 09 Oct 2013 16:06 WIB

Produksi Minyak Hingga September 829 Ribu Barel per Hari

produksi minyak Indonesia
produksi minyak Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan, produksi terjual (lifting) minyak mentah dan kondensat pada 2013 hingga September mencapai 829 ribu barel per hari.

Pelaksana Tugas Kepala SKK Migas J Widjonarko saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Rabu mengatakan, tingkat produksi minyak tersebut 98,7 persen dari target APBN Perubahan 2013 sebesar 840 ribu barel per hari.

"Target masih belum tercapai," katanya.

Namun, lanjutnya, pihaknya memperkirakan produksi minyak sampai akhir 2013 bisa sesuai target APBN Perubahan. Menurut Widjonarko, pihaknya akan meningkatkan pemeliharaan dan pengeboran sumur untuk mencapai target yang ditetapkan APBN. "Ini masih berjalan dan masih ada harapan hingga akhir tahun," ujarnya.

Ia menambahkan, pihaknya mengandalkan penambahan produksi dari Blok West Madura Offshore dan Offshore North West Java. Sementara lanjut Widjonarko, "lifting" gas sampai September mencapai 6.766 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) atau 1,208 juta barel setara minyak per hari.Volume "lifting" tersebut merupakan 98,5 persen dari target APBN Perubahan sebesar 6.939 MMSCFD atau 1,24 juta barel setara minyak per hari.

secara keseluruhan, produksi migas sampai September 2013 mencapai 2,037 juta barel atau 98,6 persen dari target APBN Perubahan sebesar 2,08 juta barel setara minyak per hari.Sesuai APBN Perubahan 2013, produksi migas sebesar 2,08 juta barel setara minyak per hari ditargetkan memberikan total penerimaan 56,6 miliar dolar AS.

Asumsinya harga minyak 108 dolar AS per barel dan gas 9,81 dolar AS per MMBTU.Penerimaan tersebut direncanakan terdistribusikan ke negara 31,7 miliar dolar (56 persen), kontraktor 9,7 miliar dolar (17,1 persen), dan biaya operasi yang dikembalikan (cost recovery) 15,2 miliar dolar (26,9 persen).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement