Selasa 08 Oct 2013 14:45 WIB

Pemimpin APEC Nyatakan Perang Terhadap Proteksionisme

APEC CEO SUMMIT 2013  Delegasi melintas di depan baliho APEC CEO Summit 2013 di Nusa Dua, Bali, Sabtu (5/10/20103)
Foto: ANTARA FOTO
APEC CEO SUMMIT 2013 Delegasi melintas di depan baliho APEC CEO Summit 2013 di Nusa Dua, Bali, Sabtu (5/10/20103)

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Para Pemimpin KTT Forum Kerja Sama Asia Pasifik (APEC) menyatakan komitmennya untuk melawan proteksionisme yang dianggap dapat memperlambat perdagangan dan pertumbuhan ekonomi dunia. "Kami sepakat untuk memperpanjang komitmen hingga 2016 dan menegaskan kembali upaya untuk mengentaskan proteksionisme serta pembatasan perdagangan," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ketika membacakan hasil KTT APEC 2013 di Nusa Dua, Bali, Selasa (8/10).

Dua puluh satu pemimpin ekonomi APEC itu juga menyatakan tekadnya untuk tidak membatasi perdagangan dengan kebijakan yang berorientasi ke dalam negeri. "Dengan komitmen itu kami menegaskan pentingnya upaya untuk menghambat langkah proteksionisme lewat mekanisme WTO dan organisasi internasional lainnya," kata Presiden.

Sebelumnya Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Roberto Azevedo, yang hadir sebagai undangan dalam KTT APEC mendorong agar ke-21 ekonomi APEC mengadopsi sistem perdagangan multilateral. "APEC terdiri dari negara-negara yang merupakan para pedagang dan pelaku ekonomi besar, saya yakin mereka selalu mendukung sistem perdagangan multilateral secara aktif," kata Azevedo, usai mengikuti sesi panel dengan para menteri APEC, Sabtu (5/10).

Indonesia sendiri juga mendorong peningkatan perdagangan jasa yang bersifat multilateral di kawasan Asia Pasifik serta mendorong adanya pembangunan konektivitas APEC yang mendukung konektivitas di ASEAN dan Indonesia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement