Senin 07 Oct 2013 09:39 WIB

Asosiasi Manufaktur AS: TPP Bisa Akhiri Hambatan Perdagangan Bebas Asia Pasifik

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Nidia Zuraya
Ekspor-impor (ilustrasi)
Ekspor-impor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA  DUA – Presiden dan CEO National Association of Manufacturers Amerika Serikat (AS), Jay Timmons mengatakan Trans Pacific Partnership (TPP) atau perjanjian dagang antara 12 negara anggota Asia Pasifik bisa menghilangkan hambatan perdagangan barang dan jasa untuk membuka perdagangan baru dan peluang investasi baru di dunia. Pasalnya, sejak diluncurkan pada 2011, TPP menjanjikan keuntungan luar biasa untuk bisnis AS, misalnya dari Singapura ke Seattle (AS), juga dari Osaka ke Auckland (Selandia Baru).

“Dengan menghilangkan hambatan perdagangan barang dan jasa, serta membuka perdagangan dan investasi baru, kesepakatan itu akan menciptakan keuntungan 28 triliun dolar AS dan 800 juta konsumen baru di Asia Pasifik,” kata Timmons dalam pernyataannya di Nusa Dua,Bali, Senin (7/10).

Setelah 19 putaran perundingan, para pemimpin negara-negara Asia pasifik penganut TPP akan berada di bawah tekanan.Mereka akan meluncurkan serangkaian tawar menawar politik yang menempatkan perundingan TPP harus selesai akhir tahun ini.

Timmons menilai perundingan TPP terlalu lama, sedangkan pasar berjuang untuk keluar dari resesi global yang menghancurkan ekonomi mereka. Masyarakat membutuhkan pekerjaan, pertumbuhan kesempatan kerja dari perjanjian perdagangan bebas itu. “Setiap bulan berlalu tanpa kesepakatan. Kita kehilangan kesempatan penting untuk meningkatkan perdagangan dan investasi serta membuka potensi rakyat kita,” ujar Timmons.

Negara anggota TPP adalah Amerika Serikat (AS), Australia, Brunei Darussalam, Kanada, Chile, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru,Peru, Singapura, Vietnam, dan Jepang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement