Senin 30 Sep 2013 16:45 WIB

Tahun Depan RNI Akan Terbitkan Obligasi Rp 750 Miliar

Dirut RNI, Ismed Hasan Putro
Foto: wihdan hidayat
Dirut RNI, Ismed Hasan Putro

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) akan menerbitkan obligasi senilai Rp 750 miliar pada semester II 2014 untuk membiayai ekspansi bisnis perusahan. "Penjajakan penerbitan surat utang sudah mulai dilakukan. Kalau semua aspek dapat dipenuhi maka diharapkan awal semester II 2014 dapat terlaksana," kata Direktur Utama RNI Ismed Hasan Putro di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (30/9).

Menurut Ismed, persiapan penerbitan obligasi sedang berlangsung. "Kami sudah menunjuk Mandiri Sekuritas sebagai penasihat keuangan termasuk menjadi penjamin emisi obligasi," ujarnya.

Ia menuturkan penerbitan obligasi tersebut akan menjadi yang pertama bagi RNI, karena selama ini pembiayaan lebih memilih pinjaman perbankan dan dana internal. Mandiri Sekuritas, tambahnya, memberikan rekomendasi untuk menerbitkan obligasi hingga Rp 1,2 triliun, namun dipilih obligasi sebesar Rp 750 miliar. "Keyakinan investor terhadap usaha RNI semakin tinggi, tercermin dari rating yang ditetapkan lembaga peringkat Pefindo pada level AA (double A)," ujarnya.

Ismed menjelaskan dana dari hasil obligasi akan digunakan untuk ekspansi bisnis perusahaan. Pada tahun 2014, tambahnya, RNI sedang gencar melakukan ekspansi, seperti pembangunan pabrik minyak goreng dengan kapasitas produksi minimal 10 ribu ton per tahun. "Kami akan lebih fokus pada 'downstream' CPO. Produk turunan dari CPO juga akan kami genjot," tegasnya.

Selain itu, RNI juga mengembangkan Rumah Pemotongan Hewan (RPH) di sejumlah lokasi. "Jumlah RPH terus ditingkatkan, dengan menaikkan kapasitas pemotongan, kandang penampungan, karantina, tempat penurunan sapi, ruang pembakaran, power house, waste water treatment, perkantoran dan laboratorium," ujarnya.

Pengembangan RPH diharapkan mampu memberikan kontribusi pada program swasembada daging yang dicanangkan pemerintah, dan mampu? menstabilkan harga daging di Tanah Air. Ismed juga menuturkan, RNI sedang mengembangkan bisnis lateks untuk bahan baku pembuatan kondom.

Di bidang perkebunan, RNI gencar meningkatkan volume ekspor teh ke mancanegara. Saat ini ekspor teh RNI meliputi Taiwan, Belanda, Jerman, Hong Kong dan Pakistan. "Tahun ini ekspor teh (teh hitam dan teh hijau) RNI mencapai sekitar 4 kontainer per bulan senilai Rp150 miliar," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement