REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jamu khas Indonesia siap unjuk gigi dalam masyarakat internasional. Dalam pertemuan Asia-Pasific Economic Coorperation (APEC), delegasi Indonesia akan mengenalkan jamu sebagai alternatif pengobatan.
"Ini sebuah proses yang panjang," ujar Wakil Menteri Perdagangan Bayu Khrisnamurti, Jumat (27/9). Selama ini, dokter masih merujuk obat produksi apotik untuk membantu pengobatan.
Padahal banyak negara anggota APEC yang memiliki alternatif pengobatan sendiri yang juga manjur. Salah satunya, Korea dengan Ginseng, diikuti negara lain seperti Thailand, Cina dan Jepang.
Salah satu jamu yang diandalkan mampu memikat dunia yaitu temulawak atau curcuma. Bahan ini dikatakan sudah mendapatkan apresiasi luas sebagai produk herbal berkhasiat. "Tapi tidak untuk menggantikan yang medical, sebagai upaya menjaga kesehatan," katanya.
Apabila promosi jamu berhasil, nantinya bisa jadi Indonesia akan memasarkan lebih banyak produk herbal. Apalagi menurut Bayu, promosi produk di Apec banyak yang berdasarkan pemahaman bersama, bukan sekadar angka.