Kamis 26 Sep 2013 15:41 WIB

Pembangunan MRT Dimulai Oktober 2013

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Nidia Zuraya
MRT DKI Jakarta (ilustrasi).
Foto: jakarta.go.id
MRT DKI Jakarta (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembangunan moda transportasi massal, Mass Rapid Transit (MRT), akan dilakukan pada Oktober mendatang. Meski kajian MRT telah memakan waktu lama yakni hingga 25 tahun, namun PT MRT optimis pembangunan MRT akan berjalan lancar.

Pada tahap pertama, akan dibangun stasiun MRT koridor selatan-utara, Lebak Bulus-Bundaran HI dengan panjang lintasan 15,7 kilometer. Pada tahap tersebut dibangun 13 stasiun yang terdiri dari tujuh stasiun layang dan enam stasiun bawah tanah dengan total waktu tempuh 30 menit. Jarak antarstasiun sekitar 0,6 kilometer hingga 2 kilometer dan headway lima menit. Stok kereta yang disediakan yakni sekitarr 16 set kereta, dimana satu set terdiri dari enam rangkaian kereta (gerbong). Target konstruksi direncanakan selesai pada 2017.  

"MRT tidak bisa mengatasi kemacetan Jakarta, namun dapat memberikan alternatif transport yang cepat, nyaman, aman dan handal bagi masyarakat," ujar Direktur Utama PT MRT Jakarta, Dono Boestami, Kamis (26/9).

Meski begitu, ia berharap MRT dapat berkontribusi mengurangi kemacetan dan polusi di Jakarta. MRT, kata Dono, dapat membuka peluang pertumbuhan dan peremajaan di kawasan seputar area stasiun transit dan di sepanjang koridor MRt.

Pembangunan MRT diperkirakan menghabiskan dana 139,901 miliar yen atau sekitar Rp 15 triliun untuk tahap pertama. Sedangkan untuk tahap II (Bundaran HI-Kampung Bandan) diperkirakan menelan biaya 133.110 miliar yen.

Dono mengatakan dalam waktu dekat, Myanmar juga akan membangun proyek MRT dengan pendanaan dari JICA, sama seperti Indonesia. "Jangan sampai kita kalah dari Myanmar," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement