Kamis 26 Sep 2013 10:25 WIB

OCBC NISP Dorong Transaksi Kuliner dengan Kartu Kredit

Rep: Satya Festiani/ Red: Nidia Zuraya
Kartu Kredit (ilustrasi)
Kartu Kredit (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC NISP) berusaha mendorong transaksi kartu kreditnya. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan menggandeng Mobiliari Group untuk menerbitkan buku Al Fresco Dining Booklet, buku panduan berkuliner bagi para nasabah kartu kredit dan debitnya. Buku ini menampilkan tempat-tempat kuliner berkonsep outdoor di tiga kota, Jakarta, Bandung dan Bali.

Direktur OCBC NISP Andrae Krishnawan mengatakan Al Fresco berasal dari bahasa Italia yang berarti beranda atau luar ruangan. Selain memuat informasi mengenai restoran berkonsep outdoor, buku tersebut juga menyertakan benefit restoran-restoran tersebut berupa discount hingga 25 persen bagi pemilik kartu kredit dan kartu debit OCBC NISP. "Ini berlaku pula untuk Bank OCBC Singapore, Malaysia dan Cina. Promo tersebut berlangsung hingga 14 Agustus 2014," ujar Andrae kepada ROL, kemarin.

Jumlah transaksi kartu kredit diharapkan meningkat dengan peluncuran buku Al Fresco Dining Booklet tersebut. Kepala Divisi Unsecured Loan OCBC NISP Irwan Sutjipto Tisnabudi mengatakan konsep Al Fresco sesuai dengan segmen kartu kredit OCBC NISP yang menengah ke atas. "Merchant-merchantnya kan banyak juga di hotel-hotel bintang lima. Jadi sesuai pangsa pasar kartu kredit kita," paparnya.

Saat ini, total kartu kredit perseroan mencapai 105 ribu kartu, yang terdiri dari dua jenis kartu yakni Liquid Platinum dan Solid Titanium. Sampai akhir tahun, OCBC NISP menargetkan jumlah kartu bisa mencapai 120 ribu keping, naik cukup signifikan dari 75 ribu keping pada akhir tahun lalu. Kartu Liquid Platinum ditujukan untuk segmen menengah ke atas dengan plafon mulai Rp 10 juta, sedangkan Solid Titanium untuk segmen menengah dengan plafon pinjaman mulai Rp 6 juta. Adapun porsinya lebih banyak Liquid Titanium sekitar 70 ribu keping kartu.

Untuk suku bunga, kartu Liquid Platinum ditetapkan sebesar 2,95 persen. "Sedangkan Solid suku bunga 2,49 persen, karena pemegang kartu membayar cicilan minimum," jelas Irwan.

OCBC NISP mematok nilai transaksi kartu kredit bisa mencapai Rp 1,6 triliun pada tahun ini, meningkat sekitar 45 persen dibanding Rp1,1 triliun selama tahun lalu. Dari sisi transaksi, kartu kredit OCBC NISP paling banyak digunakan untuk belanja keperluan sehari-hari, kemudian disusul dengan kuliner. Irwan mengaku, pihaknya juga mencoba masuk ke segmen kesehatan, seperti penggunaan untuk kegiatan olahraga.

"Transaksi kita yang menonjol itu banyak transaksi di luar negeri, sekitar 20 persen dari transaksi bulanan. Ini karena kurs mata uang kita itu yang paling bagus dari seluruh kartu kredit terbitan bank asal Indonesia," ujar Irwan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement