Rabu 25 Sep 2013 11:37 WIB

BI: Kemampuan Indonesia Membayar Utang Membaik

Rep: Satya Festiani/ Red: Nidia Zuraya
Bayar utang/ilustrasi
Foto: money.msn.com
Bayar utang/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) memprediksikan rasio utang terhadap kemampuan membayar (debt to service ratio/DSR) menurun pada kuartal III-2013. DSR pada kuartal III-2013 akan menurun menjadi 35 persen dari DSR pada kuartal II-2013 yang sebesar 41,4 persen.

Direktur Eksekutif Departemen Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter BI, Dody Budi Waluyo, mengatakan membaiknya rasio utang terhadap kemampuan membayar ini terjadi lantaran harga komoditas dan ekspor Indonesia pada kuartal III-2013 akan membaik. "Pelemahan rupiah dan perbaikan harga komoditas mendorong peningkatan ekspor ke luar negeri," ujar Dody kepada ROL, kemarin.

BI memperkirakan DSR akan terus menurun hingga ke level 30 persen sampai dengan akhir tahun 2013. DSR yang berada di kisaran 20-30 persen merupakan level yang baik. Level 36 persen merupakan level yang harus diperhatikan. Jika DSR mencapai 44-45 persen, hal tersebut patut diwaspadai.

DSR Indonesia pada kuartal II-2013 sempat menyentuh 41,4 persen, namun Dody mengatakan hal tersebut belum harus diwaspadai. Pasalnya, total utang luar negeri (ULN) Indonesia relatif stabil. Ia mengatakan peningkatan DSR pada kuartal II/2013 dipicu terutama akibat kinerja ekspor Indonesia dan kondisi perekonomian Indonesia yang melemah. "Ekspor juga menurun akibat harga komoditas dan kondisi perekonomian global yang masih recovery," ujarnya.

Dodi menjelaskan DSR Indonesia mulai meningkat sejak 2011 yakni 21,7 persen. Sebelumnya, pada 2010 DSR sempat menurun hingga 19,8 persen. Dodi mengatakan  secara historis, tekanan terhadap perekonomian yang memengaruhi DSR kerap terjadi pada kuartal II-2013. Namun, pada kuartal III-2013 tekanan akan mengendur sehingga rasio bisa membaik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement