Selasa 24 Sep 2013 16:55 WIB

KKP: Blue Economy Tunjukkan Perkembangan Positif

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Nidia Zuraya
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Foto: rri.co.id
Kementerian Kelautan dan Perikanan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengklaim era industrialisasi kelautan dan perikanan perikanan dengan pendekatan ekonomi biru (blue economy) yang dicanangkan menunjukkan perkembangan positif. Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C Sutardjo menjelaskan, indikator Kinerja Utama (IKU) KKP tahun 2012 terutama pembangunan di bidang ekonomi dan lingkungan hidup menjadi cerminan keberhasilan tersebut.

“Beberapa indikator menunjukkan, pertumbuhan PDB perikanan sebesar 6,48 persen, produksi perikanan  mencapai 15,26 juta ton, produksi garam menyentuh angka 2,02 juta ton. Kemudian tingkat konsumsi ikan dalam negeri naik hingga 33,89 kg/kapita serta NIlai Tukar Nelayan (NTN) yang memberi gambaran peningkatan taraf hidup nelayan sudah mencapai angka 105,37,” katanya saat memberikan kuliah perdana mahasiswa baru Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Selasa (24/9).

Dia menambahkan, kegiatan ini merupakan salah satu cara dalam rangka menanamkan jiwa kebaharian semenjak dini kepada para generasi muda Indonesia, agar mempunyai kesadaran tinggi akan hal ini, mengingat potensi kelautan dan perikanan yang dimiliki Indonesia begitu besar dan dapat menjadi sumber kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia.

Labih jauh dia menjelaskan, berdasarkan laporan McKinsey Global Institute yaitu The Archipelago Economy: Unleashing Indonesia's Potential disebutkan bahwa sektor perikanan merupakan salah satu sektor utama (disamping sektor jasa, pertanian, dan sumberdaya alam) yang akan menghantarkan Indonesia sebagai negara yang maju perekonomiannya pada tahun 2030, di mana ekonomi Indonesia akan menempati posisi ke-7 Ekonomi Dunia, mengalahkan Jerman dan Inggris, sehingga Indonesia harus terus berbenah diri melaksanakan pembangunan di segala sektor termasuk membangun sumber daya alam kelautan dan perikanan yang mempunyai potensi cukup besar untuk diolah secara optimal.

“Hal ini dimaksudkan bahwa membangun sumberdaya alam kelautan dan perikanan adalah mengelola sumber daya manusia (SDM) nya, maka peningkatan kapasitas SDM merupakan salah satu faktor penting dalam mewujudkan industrialisasi kelautan dan perikanan,” tuturnya.

Lebih lanjut Sharif menjelaskan, konsep blue economy akan bertumpu pada pengembangan ekonomi rakyat secara komprehensif guna mencapai pembangunan nasional secara keseluruhan. Konsepsi pembangunan berkelanjutan (sustainable development) seperti konsep blue economy saat ini telah menjadi arus utama dalam kebijakan pembangunan ekonomi di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement