Ahad 22 Sep 2013 13:52 WIB

Resep Mobil Murah Ala Thailand

Mobil murah (ilustrasi)
Foto: r3870me
Mobil murah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Sebagaimana yang tengah terjadi di Indonesia, Thailand pun tengah mengembangkan mobil murah dan ramah lingkungan (low cost green car/LCGC).  

Permanent Secretary of Ministry of Finance Areepong Bhoocha-oom mengatakan pemerintahnya menerapkan kebijakan perpajakan terkait emisi karbon dari setiap mobil.

"Jadi, semakin rendah emisi karbonnya, semakin murah pajaknya.  Sebaliknya, semakin tinggi emisi karbonnya, semakin mahal pajaknya," ujar Areepong kepada wartawan di sela-sela perhelatan APEC Finance Ministers' Meeting di Nusa Dua, Bali, akhir pekan ini.

Murah atau mahalnya pajak jelas akan berujung pada harga setiap unit mobilnya.  Areepong menjelaskan, saat kebijakan ini diumumkan, pemerintah memutuskan untuk memberikan waktu transisi bagi industri agar siap.

 Secara otomatis, industri akan melakukan yang terbaik untuk mengembangkan teknologi masing-masing mobil.  "Mereka tentu punya waktu untuk teknologi baru," kata Areepong.  

Menteri Keuangan II Malaysia Ahmad Husni Mohamad Hanadzlah menyebut tidak ada program sejenis LCGC di negerinya.  Meskipun begitu, concern terkait melonjaknya subsidi bahan bakar minyak (BBM) turut memberikan dampak bagi perekonomian Malaysia.

 "Kami telah melakukan hal yang tepat dengan mengurangi subsidi BBM," kata Ahmad.Beberapa waktu lalu, Pemerintah Malaysia baru saja menaikkan harga BBM bersubsidi 20 sen ringgit Malaysia.

 Saat ini harga bensin RON 95 menjadi 2,1 ringgit Malaysia atau Rp 6.300 per liter dan solar (diesel) menjadi 2 ringgit Malaysia atau Rp 6.000 per liter.  Ahmad menyebut adanya dampak yang masif dari penyesuaian ini.

"Bisa dibayangkan berapa besar anggaran yang bisa digunakan untuk mengembangkan infrastruktur.  Ujung-ujungnya adalah prospek perekonomian di dalam negeri akan meningkat," ujar Ahmad.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement