Jumat 20 Sep 2013 14:09 WIB

Sri Mulyani: Manfaatkan Penundaan Keputusan the Fed

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Nidia Zuraya
Sri Mulyani
Foto: Antara
Sri Mulyani

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Keputusan Bank Sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (the Fed), menunda tapering off quantitative easing (QE) akan berdampak positif untuk jangka pendek, baik bagi negara berkembang maupun negara maju. "Kita tahu pemerintah (negara-negara tersebut) telah diberikan ruang untuk bernapas," ujar Chief Operating Officer and Managing Director World Bank Sri Mulyani Indrawati saat memberikan paparan dalam APEC Finance Ministers' Meeting di Nusa Dua, Bali, Jumat (20/9).

Sri menjelaskan, resiko dan ketidakpastian terkait tapering off masih akan terus mengemuka. Tapi, saat ini adalah waktu yang tepat bagi para pemangku kebijakan untuk memanfaatkan kesempatan. Khususnya dalam mengatasi kerentanan dalam negeri serta mengurangi tekanan dari pendanaan eksternal. 

Sri menambahkan, jika kebijakan QE ditarik, suku bunga akan kembali naik. Akan tetapi, terdapat sisi positifnya yakni perbaikan ekonomi di AS telah terjadi."Nilai tukar yang lebih rendah di negara-negara berkembang tentu akan meningkatkan ekspor," kata Sri. 

Lalu, apa yang harus dilakukan negara-negara berkembangkan? Sri menyarankan agar kebijakan makroekonomi harus mengandung upaya-upaya untuk mencegah inflasi, bubble asset dan merosotnya neraca transaksi berjalan. Langkah ini, kata Sri Mulyani, juga akan menjadi buffer (penyangga) kebijakan yang mungkin dibutuhkan di masa yang akan datang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement