Jumat 20 Sep 2013 10:15 WIB

Menkeu: APEC Harus Pertahankan Stabilitas Pertumbuhan Ekonomi

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Nidia Zuraya
Muhamad Chatib Basri
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Muhamad Chatib Basri

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Menteri Keuangan Chatib Basri mengikuti pertemuan para menteri keuangan negara-negara Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) di Nusa Dua, Bali, Jumat (20/9). Chatib mengatakan setiap anggota APEC harus mencoba mempertahankan stabilitas pertumbuhan ekonominya. "Kita mau Indonesia itu memegang peranan yang penting," ujarnya.

Stabilitas pertumbuhan, menurut Chatib, dapat dijaga dengan cara memperluas akses pembiayaan ekspor, pengembangan infrastruktur dan pemerataan keuangan inklusi (financial inclusion).  "Jadi frame work ini sebenarnya kita juga dalam konteks nasional kita. Tujuannya kalau kerja sama ini bisa dilakukan kita bisa mempertahankan ekonomi Asia Pasifik," papar Chatib.

Lebih lanjut, Chatib mengatakan sebagai tuan rumah, Indonesia berperan penting dalam mengarahkan agenda pertemuan. Termasuk di dalamnya adalah pembicaraan dari dampak kebijakan tapering off quantitative easing oleh Bank Sentral Amerika Serikat. Meskipun begitu, Chatib menilai quantitative easing bukan satu-satunya permasalahan yang harus diwaspadai.

"Kita juga mengajak negara-negara lain untuk melakukan reformasi struktural. Sebab ini penting untuk menjaga kestabilan ekonomi," ujar Chatib. Terdapat 26 negara dan anggota yang hadir dalam pertemuan ini. Rinciannya 20 negara APEC dan beberapa lembaga internasional seperti Bank Dunia, Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Pembangunan Asia (ADB) dan Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement