REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia yang membentuk lembaga pembiayaan Palapa Nusantara Berdikari memberikan pinjaman modal kerja sebesar Rp 100 juta kepada pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) budidaya jamur di Jawa Barat (Jabar), CV Citi Mandiri Agritech.
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Perbankan dan Finansial Rosan P Roeslani mengatakan, kontribusi UKM bagi penguatan ekonomi daerah sangat besar. Tidak hanya itu, sektor UKM daerah sudah seharusnya dapat menjadi andalan penopang perekonomian nasional di tengah dinamika ekonomi Indonesia. Karena Indonesia saat ini sedang menurun seperti defisit transaksi berjalan, neraca perdagangan, hingga melemahnya nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar AS.
“UKM bisa menjadi salah satu penopang ekonomi ketika krisis dan itu sudah terbukti,” katanya saat acara penyerahan simbolis pinjaman modal kerja oleh Palapa Nusantara Berdikari di Kota Bandung, Jabar, Rabu (11/9).
Sehingga, Rosan menegaskan, semua pihak harus melakukan upaya-upaya penguatan UKM agar bisa meningkatkan produktivitas dan lebih berdaya saing. Selain itu, penguatan UKM harus dilakukan agar UKM bisa berkonstribusi, tidak hanya bagi penguatan ekonomi daerah saja, tetapi juga nasional. Namun pihaknya menilai pelaku UKM menghadapi minimnya dukungan pembiayaan karena aksesnya yang terbatas pada lembaga perbankan.
“Sebagian besar pelaku UKM dinilai masih belum memenuhi prasyarat mendapatkan pembiayaan bank (bankable) sehingga terkendala dalam akses pembiayaan untuk mengembangkan usaha dan kesulitan untuk meningkatkan produktivitas maupun daya saing,” ucapnya.
Berkaitan dengan hal itu, kata Rosan, Kadin pada tahun 2012 mencanangkan program upaya konkrit yang bersentuhan langsung dengan UKM. Kemudian, Kadin Indonesia mendirikan Palapa Nusantara Berdikari yang memberikan pembiayaan untuk UKM yang memiliki nilai tambah, padat karya, dan memberikan keunggulan. “Palapa Nusantara Berdikari juga memiliki tujuan untuk membina UKM,” tuturnya seraya menambahkan, program ini dilaksanakan di 33 provinsi di seluruh wilayah Indonesia.
Ketua Kadin Jabar Agung S Sutisno mengatakan, pembiayaan modal kerja ini sebagai wujud komitmen kadin untuk membantu UKM. “Ini mencari solusi bagaimana UKM bisa berjalan,” katanya.
Terlebih lagi, menurut Agung, UKM menjadi penolong saat Indonesia mengalami krisis moneter. Pihaknya berharap program ini dapat memberi manfaat dan berjalan di seluruh wilayah Indonesia.
Sementara itu pada kesempatan yang sama Menteri Koperasi dan UKM Syarief Hasan mengatakan, jumlah UKM kini menjadi 56,5 juta unit, dan hampir 98 persen diantaranya adalah usaha mikro dan kecil. Seiring dengan pertumbuhan UKM, maka dibutuhkan pembiayaan yang begitu tinggi. Namun, kata Syarief, yang menjadi masalah UKM yang tidak bankable.
“Dengan adanya pembiayaan ini, saya memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Kadin Indonesia melalui Palapa Nusantara Berdikari yang begitu peduli dan memperhatikan UKM dengan memberikan pembiayaan,” tuturnya. Apalagi, tambah Agung, suku bunga pinjaman sesuai dengan program pemerintah yaitu 5-6 persen.