REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Harga minyak turun di perdagangan Asia Senin (2/9) setelah pengumuman Presiden AS Barack Obama bahwa pihaknya akan meminta persetujuan dari anggota parlemen untuk aksi militer terhadap Suriah. Kontrak utama New York minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober turun 1,47 dolar AS menjadi 106,18 dolar AS per barel pada pertengahan perdagangan pagi, sementara minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober turun 1,15 dolar AS ke posisi 112,86 dolar AS per barel.
Pasar AS akan ditutup Senin (2/9) terkait libur Hari Buruh federal. "Investor kembali tenang untuk saat ini setelah Presiden Obama mengambil keputusan tentang intervensi Suriah kepada anggota parlemen AS," kata Desmond Chua, analis pasar pada CMC Markets di Singapura kepada AFP.
Setelah pengumuman pada Sabtu (31/8) waktu setempat, mengutip pernyataan seorang pejabat, Obama meluncurkan sebuah lobi intensif sebagai upaya untuk mempengaruhi anggota parlemen secara skeptis sebagai pertimbangan mereka apakah akan mendukung tindakan militer terhadap Suriah yang diduga menggunakan senjata kimia.
Meskipun Suriah bukanlah produsen minyak utama, pedagang khawatir bahwa akan terjadi konflik yang lebih luas di kawasan Timur Tengah yang kaya minyak mentah, termasuk tetangga Irak, yang menjadi eksportir utama. Keputusan mengejutkan Obama untuk menyerahkan masalah ini ke Kongres agar secara efektif mendorong aksi militer kembali, sampai setidaknya 9 September mendatang ketika anggota parlemen AS kembali dari reses musim panas mereka. Ini masih harus dilihat jika Kongres mendukung perang berarti akan mendukung langkah Obama.
Menteri Luar Negeri John Kerry mengatakan Ahad (1/9) bahwa Washington memiliki bukti bahwa rezim Suriah menggunakan gas sarin yang mematikan dalam serangan 21 Agustus lalu di pinggiran kota Damaskus. "Sampel rambut dan darah yang diberikan kepada AS oleh pekerja darurat yang bergegas ke adegan serangan itu menunjukkan tanda-tanda kuat gas mengandung sarin," katanya .
Chua menambahkan semua mata akan tertuju pada Presiden Obama pada pertemuan puncak G20 di Rusia akhir pekan ini, di mana Suriah kemungkinan menjadi agenda utama. "Di mana akan ada perhatian di antara para investor pada diskusi tentang Suriah di KTT G20 serta hasil dari setiap pertemuan langsung antara Presiden Obama dan Presiden Rusia Putin," paparnya.