REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyusul kenaikan suku bunga acuan BI Rate, multifinance Mandiri Tunas Finance (MTF) menaikkan suku bunga kreditnya per 1 September.
Padahal perusahaan baru saja menaikkan bunga kredit Agustus lalu menjadi 5 persen flat untuk tiga tahun.
Presiden Direktur Mandiri Tunas Finance, Ignatius Susatyo, mengatakan kenaikan BI Rate akan membuat suku bunga multifinance meningkat. MTF menaikkan suku bunganya sebesar 1 sampai 1,5 persen per 1 September.
"Karena suku bunga naik, kemungkinan permintaan akan turun," ujar Ignatius ketika dihubungi Republika, Ahad (1/9).
Kenaikan BI Rate salah satunya memang bertujuan untuk menekan pertumbuhan kredit yang terlalu tinggi. Dolar AS yang menguat juga akan membuat harga mobil menjadi lebih mahal. Kedua hal tersebut dapat menurunkan permintaan kredit kendaraan.
Namun, walaupun permintaan turun, Ignatius optimistis MTF dapat mencapai target penyaluran kredit sebesar Rp 12 triliun. "Target masih dapat dicapai, tetapi perlu extra effort," ujar dia. Pada semester I, MTF mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp 5,5 triliun.
Ia mengatakan hingga saat ini dampak kenaikan suku bunga belum terasa. Pada Juli, MTF masih dapat menyalurkan kredit sebanyak Rp 1,2 triliun. Sedangkan pada Agustus, penyaluran kredit sebesar Rp 900 miliar. "Penurunan disebabkan oleh banyaknya hari libur di bulan Agustus. Efek BI Rate mungkin terasa bulan depan," ujar dia.
Target pertumbuhan laba sebesar 30 persen pun optimistis dapat tercapai. MTF menargetkan perolehan laba sebesar Rp 150 miliar. Hingga semester 1, perusahaan pembiayaan kredit bermotor ini mencapai Rp 85 miliar.