Kamis 29 Aug 2013 14:59 WIB

Mendag Hadapi Dilema Keluarkan Izin Impor

Gita Wirjawan
Foto: Antara/Fanny Octavianus
Gita Wirjawan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan (Mendag) Gita Wirjawan mengaku menghadapi situasi dilematis dalam mengeluarkan izin impor berbagai komoditas pangan karena produksi dalam negeri yang tidak mencukupi kebutuhan nasional. "Impor ini yang seringkali membuahkan dilema bagi Menteri Perdagangan dan seluruh anggota keluarga besar Kementerian Perdagangan," kata Gita Wirjawan di Jakarta, Kamis (29/8).

Menurut dia di satu sisi kita ingin meningkatkan produk lokal, tetapi di sisi lainnya kita ingin menjaga stabilitas, karena kalau tidak terjaga stabilitas pangan ini dampaknya ke inflasi, dan kemunduran akselerasi pertumbuhan ekonomi. Dia mencontohkan kebutuhan bawang putih nasional selama satu tahun sebesar 400 ribu ton, sedangkan produksi bawang putih oleh petani lokal per tahun hanya sebesar 20 ribu ton. Akibatnya pasokan bawang putih mengalami kekurangan 380 ribu ton yang mau tidak mau harus didatangkan melalui mekanisme impor.

"Naratif Kementerian Perdagangan bukan untuk mengedepankan semangat importasi, naratif kita jelas yaitu untuk menjaga stabilitas harga. Namun apabila produsen dalam negeri hanya bisa memproduksi 20 ribu ton dari kebutuhan sebesar 400 ribu ton sulit menjaga stabilitas tanpa pemikiran dan pemberdayaan impor dan ini dilema," paparnya.

Hal serupa, kata Gita, juga terjadi pada komoditas kedelai, di mana dari kebutuhan nasional 2,5 juta ton per tahun, petani lokal hanya mampu memproduksi 700 ribu ton. Sehingga kekurangan pasokan sekitar 1,8 juta ton harus dicukupi melalui impor.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement