REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Merk pakaian selancar asal Australia, Billabong jatuh dalam kerugian mendalam saat perusahaan berupaya membayar utang. Nilai jual Billabong bahkan sampai titik nol.
Dilaporkan perusahaan itu mendapat rugi bersih 859,5 juta dolar Australia untuk periode tahunan yang berakhir pada Juni 2013. Jumlah itu lebih besar dibandingkan kerugian periode tahun sebelumnya 275,6 juta dolar Australia.
Saham Billabong jatuh 15 persen, dan merugi lebih dari 60 persen pada tahun lalu. Billabong berjuang untuk mempertahankan penjualannya di pasar utama seperti AS dan Eropa.
Dalam laporan BBC, Selasa (27/8), perusahaan tersebut mengalami masalah keuangan setelah ekspansi internasionalnya dibiayai utang. Billabong sempat menolak tawaran pengambialihan dari perusahaan ekuitas stwasta TPG Capital Management awal tahun lalu sebesar 850 juta dolar Australia
Saat itu nilai sahamnya 3,5 dolar Australia. Saham terakhirnya kini bernilai 53,5 sen. Pemimpin Billabong Ian Pollard mengatakan tahun ini merupakan periode paling menantang dalam sejarah perusahaan.
Perusahaan juga menghadapi lemahnya perdagangan di dalam negeri, Australia. Billabong telah menutup 158 toko. Mereka juga mengganti kepala eksekutif untuk memperbaiki keuangan perusahaan.